Dugaan Plagiat Rektor Unnes, Tim EKA Heran Kesimpulan Menristekdikti

11/07/2018, 19:48 WIB Editor: Sari Hardiyanto
Menristekdikti Mohammad Nasir
Menristekdikti M. Natsir saat dijumpai wartawan usai meresmikan Rumah Sakit Hewan Pendidikan Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (11/7). (Dida Tenola/JawaPos.com)

JawaPos.com– Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia M. Nasir menyebut tidak ada pelanggaran pada isu dugaan plagiat melibatkan Rektor Universitas Negeri Semarang Fathur Rokhman. Akan tetapi, Tim Evaluasi Akademik (EKA) yang berada di bawah Kemenristekdikti mengklaim belum mengirimkan hasil pemeriksaan terkait.

Salah satu anggota Tim EKA yang juga Guru Besar di Universitas Padjajaran Bandung, Engkus Kuswarno mengatakan, bahwa laporan hasil penyidikan baru akan dikirimkan hari ini. “Kami saja hasil Tim Eka belum melaporkan ke Pak Menteri, bagaimana beliau kemudian menyimpulkan,” ujarnya saat dihubungi, Rabu (11/7).

Engkus menuturkan bahwa jika tak ada halangan, hasil laporan baru bisa diserahkan ke Kemenristekdikti paling cepat minggu ini. “Rencananya sebenarnya hari ini, tapi kami usahakan secepatnya,” sambungnya.

Sebelumnya, M. Natsir usai acara peresmian Rumah Sakit Hewan Pendidikan Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (11/7), mengatakan Fathur Rokhman tak melakukan upaya plagiat. Ia justru menyebut karya sang rektor yang dijiplak.

Dari pihak kampus, menurut Engkus, telah menyampaikan sejumlah pembelaan. Yang salah satu diantaranya mengutip pernyataan Ditjen Sumber Daya Iptek Dikti (DID). “Bukan menteri, Ditjen bilang tidak plagiat. Tapi kalau kemudian dibantah termasuk preskon Unnes, itu bukan urusan Tim Eka.Tidak masalah melakukan pembelaan, tapi kami juga punya prosedur dan analisis sendiri,” katanya.

Lebih lanjut, Engkus pun mengungkap, bahwa hingga saat ini, sebenarnya pihaknya belum menerima surat penugasan penyidikan dari Kemenristekdikti. Namun, ia menyebut pemeriksaan merupakan agenda Tim EKA.

“Kalau pelanggaran ada atau tidak ada pengaduan, tetap kemudian diproses. Kami memang tak melakukan visitasi, tapi kelengkapan data, penelitian di jurnal, koran, dan sebagainya, kami analisis semua,” jelasnya.

Terkait kemudian diketahui bahwa yang menjiplak adalah mahasiswi dari Fathur, yakni Anif Rida, Engkus mengungkap akan diselidiki. Lantaran, karya tulis tersebut ditulis selama masa bimbingan sang Fathur yang pada saat itu belum jadi rektor.

“Dengan tidak cermat juga melihat skripsi yang bersangkutan. Kalau kemudian mengutip itu kan di bawah bimbingan beliau (Fathur). Itu juga bagian dari analisis kami,” imbuhnya.
(gul/JPC)

Baca juga :

Soal Kasus Rektor Unnes, Menristekdikti: Tak Ada Pelanggaran

Seputar Plagiat dan Autoplagiat

“Self-Plagiarism” atau Auto-Plagiat