Kopertis III Bisa Jadi Contoh, Disini Banyak PTS Akreditasi A

16 Mei 2017

Jika dilihat dari lima Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) yang memiliki PTS terakreditasi A, yaitu Kopertis Wilayah VII, VI, V, IV dan III, maka perguruan tinggi swasta (PTS) lingkup Kopertis Wilayah III Jakarta paling banyak memiliki akreditasi A.

“Banyak perguruan tinggi bagus yang berada di lingkup Kopertis wilayah III, maka dari itu kami mengapresiasi Kopertis III, dan saya berharap ini terus ditingkatkan sehingga perguruan tinggi yang terakreditasi A semakin banyak. Ini bisa menjadi contoh Kopertis lain yang selama ini masih belum memiliki PTS yang terakreditasi A.”

Demikian disampaikan oleh Direktur Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti Kemenristekdikti Patdono Suwignjo saat menyampaikan sambutannya pada Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Pimpinan PTS di Lingkungan Kopertis III di Hotel Bidakara, Jakarta pada Selasa, 16 Mei 2017.

Patdono lebih lanjut mengatakan, Menristekdikti Mohamad Nasir meminta dirinya untuk terus meningkatkan akreditasi perguruan tinggi, jangan dibiarkan sendiri dalam proses akreditasi institusinya. Kementerian harus melakukan pembinaan kepada perguruan tinggi yang akreditasinya sudah B untuk ditingkatkan menjadi A.

Melalui pendampingan, menurut Patdono pada tahun 2016 berhasil meningkatkan akreditasi  institusi perguruan tinggi B ke A dari 26 menjadi 50, baik negeri maupun swasta. Namun tidak hanya peningkatan akreditasi B ke A saja yang harus di dampingi, akreditasi dari C ke B juga harus ditingkatkan melalui pembinaan dari Kopertis.

Sementara itu koordinator Kopertis wilayah III Illah Sailah mengatakan banyak permasalahan yang ada di PTS lingkup Kopertis wilayah III, mulai permasalahan kecil hingga besar, seperti konflik antara yayasan dengan pengelola untuk memperebutkan suatu perguruan tinggi sehingga mahasiswa menjadi korban karena terganggu pebelajarannya.

Selain itu ada PTS yang kalah bersaing. “Banyak perguruan tinggi yang kecil-kecil mungkin awalnya sanggup untuk mendirikan PTS dengan baik, tapi lama kelamaan tidak jalan karena tidak ada mahasiswa dan kurangnya promosi sehingga calon mahasiswa kurang berminat pada PTS tersebut,” katanya.

Permasalahan lain adalah karena PTS kekurangan dosen. Untuk dapat memenuhi standar, Kopertis III terpaksa mengeliminasi dosen-dosen yang tidak memenuhi standar. Menurut Illah, “pada 1 Januari 2016 kita harus mengeliminasi 2.745 orang dosen yang masih S1 karena mereka belum memiliki gelar S2, sebagian lagi kita pensiunkan.”

“Sehingga sampai saat ini masih ada 2.565 dosen yang masih S1 dengan di dorong terus oleh pemerintah untuk mengemban pendidikan hingga S2 supaya mereka bisa tetap berada dikampus untuk belajar menggunakan sistem jarak jauh, e-learning atau mengambil program yang bisa menggunakan online process,” pungkasnya.

Rakorda Kopertis III mengambil tema “Peran Kepemimpinan PTS Menuju Perguruan Tinggi (PT) Sehat,” ini diikuti oleh 239 pimpinan PTS “sehat” dari 329 PTS yang telah terdaftar di Jakarta.

firly/rudsnow