Innalillahi Wainalilahi Rojiun…
Pak MUHAMMAD AQLA, M.P. Dosen Universitas Lambung Mangkurat Prodi Kehutanan mengalami musibah tertimpa gedung yang rubuh akibat puting beliung dan meninggal di tempat.

a377f5bc9ced24f273875613f920beeb56a68bd5.jpg

Berikut berita musibah :
Dosen Unlam Tewas Tertimpa Gedung Rubuh
http://regional.kompas.com/

BANJARBARU, KOMPAS.com — Hujan deras yang disertai angin kencang di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sabtu (13/10/2012) sore, menumbangkan sejumlah pohon dan merusak atap rumah warga. M Aqla (45), dosen Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat, tewas tertimpa gedung rubuh saat bermain bulutangkis. Kepala Polres Banjarbaru Ajun Komisaris Besar Budi Santoso menjelaskan, sekitar pukul 16.30 terjadi hujan deras disertai angin kencang. Akibatnya gedung bulutangkis Palem di Jalan Karangrejo , Kelurahan Guntung Manggis, rubuh dan menimpa satu orang. Saat itu korban tengah bermain bulutangkis bersama sejumlah rekan. Namun rekan-rekan korban sempat lari keluar gedung. Hingga malam ini listrik di sejumlah titik di Banjarbaru masih padam. Padamnya listrik juga terjadi di sebagian wilayah di Banjarmasin. “Anginnya memang kencang sekali,” ujar Koordinator Badan SAR Daerah Banjarmasin, Teguh Prasetyo.
***
Seorang tewas di Banjarbaru akibat puting beliung
http://www.antaranews.com/

Sabtu, 13 Oktober 2012 20:49 WIB
Banjarbaru (ANTARA News) – Tiupan angin kencang atau puting beliung menerjang sebuah gedung bulu tangkis di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selata, dan merubuhkannya sehingga membuat satu orang pemain tewas di tempat kejadian, Sabtu petang. Korban tewas tertimpa gedung bulutangkis “Badminton Stationery” di Jalan Karang Rejo Kelurahan Landasan Ulin Banjarbaru bernama M Aqla (45), dosen Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru. Delapan orang pemain bulutangkis lainnya yakni Agus Afrianto, M Abdul Qirom, Haris Hartono, Iriansyah, Mahrus Ariadi, Willy Arianto, Manto Sudarsono, dan Dadan berhasil selamat dan hanya mengalami luka-luka.

Berdasarkan pantauan ANTARA, gedung bulutangkis yang sebelumnya berdiri kokoh dengan konstruksi beton itu roboh hingga rata dengan tanah dan hanya menyisakan bongkahan-bongkahan beton serta rangka bangunan lainnya. Menurut salah satu korban, Mahrus Ariadi, kejadian yang berlangsung sekitar pukul 17.00 Wita itu terjadi tiba-tiba didahului tiupan angin kencang yang menyertai hujan deras di kawasan sekitarnya. “Sebenarnya kami sudah berhenti bermain karena gedung bergetar hebat tetapi tiba-tiba atap gedung seperti terbang ke atas kemudian jatuh disertai runtuhnya dinding gedung,” ujar Mahrus yang mengalami luka ringan. Dikatakan, delapan pemain termasuk dua orang anak kecil dan dua orang dewasa pria dan wanita berhasil selamat dari reruntuhan gedung kecuali korban yang tewas ditempat akibat tertimpa material bangunan.

Kepala Satuan Reskrim Polres Banjarbaru AKP Jatmiko mengatakan, runtuhnya gedung bulutangkis dan membuat korban tewas tertimpa material bangunan murni karena fenomena alam berupa puting beliung.
“Penyebabnya bukan karena struktur bangunan tetapi karena angin puting beliung yang begitu kencang hingga merobohkan gedung dan menimpa pemain termasuk korban yang tewas di tempat kejadian,” ujarnya.

…dst

Warga Tonton Gedung yang Roboh Oleh Hujan Angin
http://regional.kompas.com/read/


Kompas/Defri Werdiono
Gedung olahraga di Banjarbaru yang roboh akibat hujan disertai angin kencang, Sabtu sore, menjadi tontonan warga, Minggu (14/10/2012) in.

Minggu, 14 Oktober 2012 | 09:34 WIB
BANJARBARU, KOMPAS.com – Gedung Olahraga Bulutangkis Palem di Jalan Karang Rejo, Kelurahan Guntung Manggis, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, yang roboh Sabtu sore kemarin akibat hujan disertai angin kencang, pada Minggu (14/10/2012) pagi ini menjadi tontonan warga yang ingin melihat. Peristiwa robohnya gedung yang dindingnya terbuat dari batako dan rangka baja ini merenggut nyawa M. Aqla (45), dosen Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat, yang saat itu tengah bermain bulu tangkis bersama sejumlah rekannya. Sementara itu tidak jauh dari gedung, sejumlah warga terlihat sibuk memerbaiki atap bangunan yang terbawa angin, salah satunya di area Pasar Trikora.
Editor :Agus Mulyadi

***

Inalillahi Wainalilahi Rojiun… turut berduka-cita sedalam-dalamnya… Semoga semua amal ibadah Pak Muhammad Aqla  semasa hidup diterima Allah SWT,  semua kesalahan dan dosa diampuniNya,  lapangkan alam kubur Alm menuju Raudhoh min Rauyadhil Jannah (Taman Surga),  serta kepada keluarga dan kerabat yang ditinggalkan agar diberi ketabahan, dan kemudahan, amiin yaa robbal alamiin.
Pengelola Web Kopertis XII