Mendikbud Luncurkan Program SM-3T

Written by Layanan Informasi
Monday, 12 December 2011 16:02

Surabaya, 10 Desember 2011–Kementerian Pendidikan dan kebudayaan menunjukan upayanya yang tidak pernah putus dalam menciptakan akses serta peningkatan mutu pendidikan yang relevan dan menjangkau seluruh masyarakat Indonesia. Sabtu (10/12), bertempat di Jatim Expo Surabaya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M.Nuh meluncurkan program Sarjana Pendidikan Mengajar di Daerah 3T. Dalam acara peluncuran yang bersamaan dengan acara pagelaran wayang kulit semalam suntuk yang digagas oleh Pusat Informasi dan Humas kemdikbud ini, tampak hadir Sekda Jatim Rosio, Sekjen Kemdikbud Ainun Naim, Dirjen Pendidikan Tinggi Djoko Santoso, Dirjen Dikdas Suyanto, Rektor Unesa Muchlas Samani serta para eselon 1 dan 2 di lingkungan Kemdikbud.

Program SM3T merupakan salah satu bagian dari payung besar program Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia yang diampu Ditjen Dikti dan pelaksanaannya dibawah Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Dalam laoprannya Djoko menjelaskan bahwa Program Maju bersama Mencerdaskan Indonesia memiliki empat program pendukung yaitu Rintisan Program Pendidikan profesi Guru Terintegrasi dengan Kewenangan tambahan Berasrama ( Program PPGT ) yang bertujuan. untuk melahirkan calon guru. yang memiliki keunggulan dalam kompetensi sebagai guru profesional dengan kewenangan tambahan, ” rintisan program ini diawali dengan sasaran peserta dari daerah 3T pada provinsi Aceh. NTT. Sulawesi Utara dan Papua. Sat ini mereka tengah menjalani studi tahun pertama di berbagai LPTK di tanah air” ucap Djoko

Kemudian Program SM3T, sebenarnya program ini adalah Program Pendidikan Profesi Guru bagi sarjana pendidikan yang diawali dengan pengabdian selama 1 tahun penuh di daerah terkatagori 3T. Djoko mengungkapkan setelah para peserta program SM3T ini selesai menunaikan tugas mendidiknya di daerah yang ditentukan, maka mereka berhak untuk mengikuti program PPG berbeasiswa di 12 LPTK ( UNIMED, UNP, UNJ, UPI, UNNES, UNY, UNESA, UM, UNM, UNDHIKSA, UNIMA dan UG ).

Pada tahun pertama pelaksanaannya, Program SM3T diikuti oleh tidak kurang dari 2600 peserta berlatar belakang Sarjana Pendidikan, ” Program ini awalnya diperuntukan bagi 3500 orang peserta, namun yang terseleksi dan siap untuk diberangkatkan oleh 12 LPTK berjumlah lebih 2600 orang peserta. khusus untuk peserta SM3T baru saja dilakukan Program Prakondisi, baik prkondisi akademik untuk kesiapan melaksanakan tugas kependidikan dan pembelajaran dan prakondisi nonakademik, agar mereka siap melaksanakan tugas di daerah 3T, seperti tangguh dan memilki jiwa ketahanmalangan, serta ketrampilan sosial dan kemampuan pemberdayaan masyarakat” ujarnya.

Ketiga adalah program PPGT SMK Kolaboratif berbeasiswa. Program ini bertujuan untuk menyiapkan guru SMK profesional yang dilaksanakan dengan kerjasama antara LPTK bersama instutusi pendidikan kejuruan/vokasi yang tidak dimilki oleh LPTK, “sebagai contoh LPTK bekerjasama dengan Politeknik.Pertanian, untuk.menghasilkan guru SMK Pertanian “.

Terakhir adalah Program Pendidikan S1 dengan Kewenangan Tambahan ( S1-KKT ) berbeasiswa. Program ini menurut Djoko adalah penyiapan Sarjana Pendidikan yang memiliki kewenangan tambahan dan diharaokan dapat mengatasi kekurangan guru pada daerah tertentu kelak, pada tahun 2011 program ini diperuntukan untuk tidak kurang dari 2500 orang mahasiswa.

Sementara itu, M.Nuh mengatakan bahwasanya program Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia khususnya program SM3T merupakan bagian dari solusi dalam menjawab tantangan dunia pendidikan di Indonesia. Menurut Nuh ada dengan adanya program SM3T, distribusi guru di daerah 3T perlahan dapat ditanggulangi ” Sebenarnya Indonesia tidak pernah kekurangan guru jumlah guru kita cukup, tetapi dari sisi pendistribusian kita masih kurang ” ungkap Nuh.

Nuh tampak optimis terhadap para peserta program SM3T, dirinya melihat kesungguhan para peserta dalam mengikuti program tersebut ” adik-adik kita ini mengatakan pada saya alasan mereka. Bagi mereka ini adalah panggilan hati untuk mengisi kemerdekaan, mereka berharap dengan kehadirannya, maka di negeri ini tidak ada lagi rakyat Indonesia yang tidak memiliki kesempatan akses belajar “.

Sebelumnya Nuh menegaskan bahwa Kemdikbud tidak sekedar mengirim peserta program SM3T tanpa bekal yang akademis yang cukup ” mereka adalah anak yang istimewa, IPK mereka di atas 3,5 . bila di bawah itu tidak dapat mengikuti program SM3T” ujar Nuh sembari mengatakan bahwa Kemdikbud juga menyiapkan masa persiapan yang mumpuni.

Sementara itu keterlibatan Pemerintah Kabupaten dimukai sejak para peserta sampai pada daerah tujuan. ” pemerintah kabupaten akan memfasilitasi pengantaran peserta ke sekolah mereka masing-masing, selain itu pemerintah kabupaten pun akan menyiapkan Kartu Tanda Penduduk bagi peserta, karena peserta tidak tinggal sehari dua hari tetapi setahun “.

Mengenai penggajiannya sendiri, Nuh mengatakan bahwa beban gaji tersebut menjadi tanggungan Pemerintah Pusat ” yang mendanai penggajian itu Pemerintah Pusat dan langsung dikirim ke rekening masing-masing mungkin jumlahnya 2 juta perbulan, tetapi bukanlah gaji yang mereka cari, tapi panggilan hati. Walaupun begitu kami pasti tetap melengkapi mereka dengan kehidupan yang layak” sahut Nuh.

Pada akhir sambutannya, Nuh menghimbau agar apa yang dilaksanakan para peserta Program SM3T dapat menginspirasi para penggiat pendidikan mulai dari peserta didik, guru, tenaga kependidikan, dosen, rektor hingga para pengampu pendidikan di negeri ini ” Kalau adik-adik kita ini siap untuk berbagi, menginspitasi dan mengajar di pelosok, masa kita tidak terinspirasi untuk ikut serta dalam berbagi dan memberikan dedikasi kita” tutup Nuh.