Rabu, 20 Februari 2013
Selamat Datang, Nurfitri    |    Sign out
KOMPAS.com | Cetak | ePaper | Kompas TV | Bola | Entertainment | Tekno | Otomotif | Female | Health | Properti | Kompasiana | Urbanesia | Images | KompasKarier | PasangIklan | Gramedia.com | Forum
Rabu,
20 Februari 2013

TEKNOLOGI

ITB Bangun Pusat Keamanan Dunia Maya

Jakarta, Kompas - Dalam upaya menangkal kejahatan di dunia maya, seperti pencurian data, penyebaran informasi palsu, dan pembobolan bank, Institut Teknologi Bandung membangun Pusat Keamanan Dunia Maya atau Cyber Security Center yang pertama di Indonesia di kampus ITB, Jatinangor. Pembangunan Cyber Security Center ini didukung Pemerintah Korea Selatan melalui Korean International Cooperation Agency (KOICA).

”Indonesia masih rentan terhadap serangan kejahatan lewat teknologi dunia maya. Salah satu bukti terbaru adalah peretasan situs Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,” kata Yusep Rosmansyah, Kepala Cyber Security Center yang juga pengajar di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, dalam siaran persnya, Selasa (19/2).

Yusep menjelaskan, serangan di dunia maya terdiri dari pencurian data, pemalsuan data, pengubahan data (misalnya halaman muka situs web), phising atau pengelabuan, pembocoran data, spionase industri, penyalahgunaan data oleh orang dalam, dan kejahatan lain. Padahal, saat ini sebagian besar penduduk dewasa Indonesia memercayakan data pribadi yang amat penting (seperti alamat, tahun lahir, sidik jari, dan kornea mata) ke dalam jaringan cyber untuk pembuatan KTP elektronik.

”Hal ini menjadi sebuah alasan yang kuat untuk membangun cyber security pertama yang ada di Indonesia,” kata Yusep.

Selain Cyber Security Center, Indonesia juga membutuhkan computer emergency response team yang kuat. Gedung Pusat Keamanan Cyber KOICA-ITB ini dibangun atas hibah bangunan dan isinya serta pelatihan tenaga ahli dari Pemerintah Korea melalui KOICA senilai Rp 55 miliar.

Sementara itu, Universitas Indonesia membangun Pusat Pelatihan Teknologi Informasi (Information Technology Training Center/ITTC) yang juga didukung sepenuhnya oleh Pemerintah Korea Selatan melalui KOICA.

Pjs Rektor UI Djoko Santoso mengatakan, revitalisasi ITTC dapat mendukung upaya UI menuju world class university melalui pengembangan infrastruktur IT. (ELN)

KOMENTAR

Redaksi menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak untuk tidak menampilkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA.
 
  • Loading data..
 

KIRIM KOMENTAR

Name

Nurfitri

Email

Komentar