Karena itu, Anda perlu menghadirkan white space dalam slide presentasi Anda. Penerapan white space menjadikan seluruh ruangan atau bagian slide presentasi tidak dipenuhi oleh elemen yang tidak memberikan makna. Dengan begitu, slide presentasi Anda tidak menjadi penuh dengan gambar.
Agar tidak semua gambar digunakan dalam slide presentasi Anda, maka Anda dapat memotongnya dengan menggunakan shape.
Teknik yang dapat Anda gunakan untuk membuat slide presentasi tersebut dinamakan creative cutting.
Cutting disini berarti memotong. Memotong gambar dengan menggunakan shape untuk mendapatkan hasil yang rapi dan tertata dengan baik. Shape tersebut bisa berbentuk antara lain : rectangle, rectangle-rounded corners, oval, dan isosceles triangle. Dan fitur power point yang Anda gunakan adalah merge shape dan crop.
Bentuk desain slide power point yang dapat dibuat dengan menggunakan teknik creative cutting, misalnya, dapat berbentuk seperti gambar di bawah ini.
Slide tersebut di atas menjelaskan ada 4 faktor pendorong kinerja Universitas Bandar Lampung (UBL), yaitu dosen yang unggul, kurikulum yang berbasis kebutuhan, fasilitas yang memadai, dan kerjasama yang luas.
Untuk membuat slide di atas sangatlah mudah.
Mari kita ikuti langkah-langkah berikut ini.
Langkah # 1 : Siapkan Gambar Yang Relevan
Karena kita ingin membuat 4 point terkait dengan dosen yang dosen yang unggul, kurikulum yang berbasis kebutuhan, fasilitas yang memadai, dan kerjasama yang luas, maka gambar yang digunakan berturut-turut dapat berbentuk seperti di bawah ini.
Anda perlu hati-hati dalam menggunakan gambarnya. Anda dapat mencari gambarnya di Web penyedia gambar yang berkategori creative commons. Artinya gambar yang bisa digunakan secara gratis baik untuk tujuan personal maupun komersial. Jika tidak, maka Anda perlu menggunakan gambar yang Anda miliki sendiri atau Anda membeli lisensi dari gambar yang akan Anda gunakan.
Keempat gambar di atas di-download dari https://pixabay.com/id/. Gambar tersebut dapat digunakan secara gratis dan tidak perlu mencantumkan atribusi.
Langkah # 2 : Masukan Shape
Anda dapat menggunakan shape berbentuk rectangle-rounded corners. Masukan empat shape rectangle-rounded corners ke dalam slide seperti gambar di bawah ini.
Langkah # 3 : Masukan Gambar ke Dalam Shape
Masukan gambar yang relevan ke dalam shape. Gambar wanita berjilbab yang mewakili dosen yang unggul dimasukkan ke dalam shape yang paling kiri pada langkah # 2. Cara memasukkan gambarnya dengan menggunakan fitur merge shape. Letakkan gambar berjilbab di belakang shape yang paling kiri. Kemudian, klik gambar, tekan tombol shift, klik shape, pilih picture format, pilih merge shape, dan pilih intersect. Dan gambarnya akan masuk ke dalam shape. Lakukan cara yang serupa pada 3 gambar dan 3 shape lainnya.
Untuk memperindah tampilan gambar, maka Anda dapat menggunakan shape outline berwarna kuning dengan weight 3 pt.
Dengan menggunakan fitur crop, maka Anda dapat memperkecil gambar untuk mendapatkan fokus yang diinginkan. Caranya adalah klik gambar pertama yang paling kiri, pilih picture format, klik crop, tarik ujung kotak yang berwarna hitam ke dalam sampai Anda mendapatkan bentuk gambar sesuai yang Anda inginkan. Lakukan hal yang sama untuk 3 gambar lainnya. Hasilnya akan terlihat seperti gambar di bawah ini.
Langkah # 4 : Masukan Teks
Tambahkan teks yang sesuai seperti yang telah Anda rancang. Hasilnya akan berbentuk seperti gambar di bawah ini.
Langkah # 5 : Tambahkan Warna Background Slide
Anda dapat menggunakan warna background gelap. Jika Anda menggunakan warna background gelap, maka teks nya menggunakan warna terang. Anda dapat menggunakan teks yang berwarna putih untuk menghasilkan kontras dengan warna background-nya. Hasilnya seperti gambar di bawah ini.
Demikianlah, cara mendesain slide presentasi yang menarik dengan teknik creative cutting.
Dengan teknik ini, maka gambar yang Anda gunakan untuk membuat slide presentasi akan memunculkan white space yang dapat digunakan untuk penempatan teks. Teknik ini sangatlah mudah untuk diterapkan dengan hasil slide presentasi yang Anda buat dapat menjadi semakin menarik.
Cobalah untuk menerapkan teknik ini dalam presentasi Anda selanjutnya agar audiens Anda menjadi lebih tertarik untuk mendengarkan presentasi yang Anda sampaikan.
Jika postingan ini bermanfaat bagi Anda, maka jangan lupa bagikan postingan ini ke kolega Anda agar postingan ini dapat juga bermanfaat bagi banyak orang.
]]>
Lebih lanjut mereka menjelaskan bahwa salah satu fungsi dasar desain komunikasi visual sebagai sarana presentasi.
Tujuan desain komunikasi visual sebagai sarana presentasi adalah untuk menyampaikan pesan dan mendapatkan perhatian dari mata secara visual, sehingga pesan tersebut mudah diingat oleh audiens.
Dalam kaitannya dengan membuat slide presentasi, ilmu desain komunikasi visual dapat digunakan untuk merancang slide presentasi dengan memanfaatkan prinsip dan elemen desainnya.
Andy Sukma Lubis (2019) mengatakan bahwa salah satu elemen desain dalam membuat slide presentasi yang perlu diperhatikan adalah jenis desain. Flat design adalah salah satu jenis desain slide presentasi yang dapat digunakan.
Flat design adalah gaya desain yang dibuat dengan bentuk datar (dua dimensi) yang tidak menggunakan gambar yang sebenarnya. Jenis desain ini menggunakan bentuk shape dan garis untuk mempercantik tampilan visualnya. Gaya desain ini mengedepankan kesederhanaan dan kejelasan dengan menambahkan elemen-elemen sederhana serta menghilangkan hiasan-hiasan yang tidak diperlukan seperti efek bayangan, efek gradasi, dan efek tiga dimensi atau yang lain.
Disamping itu, karena flat design lebih banyak menggunakan elemen yang sederhana seperti gambar icon, kotak, lingkaran atau vektor, maka slide presentasi yang dibuat memiliki ruang kosong (white space) yang cukup untuk penempatan teks. Hal ini akan membuat tampilan slide Anda sangat jelas, sehingga fokus audiens Anda akan selalu tetap terjaga.
Flat design sebenarnya paling populer di kalangan web designer dan pembuat aplikasi mobile. Namun demikian, prinsip-prinsip yang digunakan dalam membuat flat design sangat bisa diterapkan untuk presentasi.
Kalau Anda dapat mengoptimalkan setiap kaidah flat design dalam membuat slide presentasi, maka Anda akan dapat menciptakan slide yang minimalis namun powerful untuk mendukung kesuksesan presentasi Anda.
Contoh dari slide presentasi dengan menggunakan pendekatan flat design seperti yang digambarkan di bawah ini.
Pertanyaannya adalah bagaimana cara membuat slide presentasi di atas ?
Ada dua langkah yang dapat Anda lakukan.
Mari kita ulik langkah demi langkahnya.
Langkah # 1 : Gunakan Gambar Vektor Yang relevan.
Untuk membuat slide presentasi dengan menggunakan pendekatan flat design, Anda dapat menggunakan gambar vektor. Anda tidak perlu membuat gambar vektor sendiri dengan menggunakan shape dan garis. Anda dapat menggunakan cara cerdas dengan men-download gambar vektor dari Web yang menyediakan lisensi yang gratis.
Misalnya, Anda ingin membuat slide presentasi yang menjelaskan empat faktor sukses bisnis. Untuk itu, Anda dapat mencari gambar vektor yang relevan.
Anda dapat mencarinya, misalnya di https://pixabay.com/id/vectors/online-pertemuan-maya-persetujuan-6698352/ yang disediakan secara gratis. Ketika Anda mengunduh gambar vektor tersebut, pilihlah yang SVG yang mana nantinya Anda dapat mengedit gambar tersebut.
Gambar di bawah ini merupakan gambar vektor aslinya yang di-download dari pixabay.com.
Jika Anda menggunakan power point versi 2013, maka Anda perlu merubahnya menjadi file emf atau wmf dengan menggunakan www.cloudconvert.com. Setelah itu, Anda dapat memindahkan file gambar tersebut ke power point. Untuk menjadi gambar yang dapat diedit, maka Anda block gambar tersebut di power point dan Anda ungroup sebanyak dua kali. Hasilnya Anda dapat mengedit file tersebut. Anda dapat menghilangkan elemen yang Anda tidak perlukan dan Anda dapat mengubah warnanya.
Sementara itu, jika Anda menggunakan powerpoint versi 2019, maka Anda tinggal memindahkan file gambar tersebut ke power point. Untuk menjadi gambar yang dapat diedit, maka Anda block gambar tersebut di power point dan Anda ungroup sebanyak dua kali. Hasilnya Anda dapat mengedit file tersebut. Anda dapat menghilangkan elemen yang tidak diperlukan dan Anda dapat mengubah warnanya.
Jika Anda edit gambar vektor asli di atas, maka Anda bisa membuat, misalnya, seperti gambar di bawah ini.
Langkah # 2 : Masukan Teks Terkait Yang Sudah Anda Buat dan Icon
Setelah Anda memasukkan gambar, maka Anda dapat memasukan teks yang telah Anda siapkan. Untuk itu, Anda perlu memperhatikan ukuran teksnya. Dengan menggunakan golden ratio, jika body teks menggunakan ukuran font 24, maka judul slide ukurannya 1,6 (dibulatkan) x 20 = 38.
Untuk memperindah tampilan slide-nya, Anda juga bisa memasukan icon.
Selain itu, Anda juga perlu memperhatikan warna font yang mesti selaras dengan warna gambar vektornya dan juga Anda perlu memperhatikan warna background nya agar tampak kontras dengan warna gambar vektor dan font.
Berikut ini slide presentasi yang sudah dimasukan teks dan icon yang terkait.
Demikianlah, cara mendesain slide presentasi yang menarik dengan pendekatan flat design.
Untuk membuat slide presentasi Anda selanjutnya, selain dengan pendekatan rich design dan isometric design, maka Anda dapat menggunakan pendekatan flat design.
Dengan pendekatan flat design, maka slide presentasi yang Anda tampilkan akan tampak menarik dan mengedepankan kesederhanaan.
Jika postingan ini bermanfaat bagi Anda, maka jangan lupa bagikan postingan ini kepada kolega Anda agar postingan ini dapat juga bermanfaat bagi banyak orang.
]]>
Dalam kaitannya untuk menghasilkan ide slide presentasi yang visual dan menarik, maka selain Anda perlu perlu mengetahui ide tentang Prinsip Desain Slide, Elemen Desain Slide, Teknik Kreatif Desain Slide, dan Sumber Inspirasi Desain Slide, maka Anda perlu juga mengetahui ide tentang Fitur Kreatif Power Point.
Jika kita ulik lebih dalam lagi, maka sebenarnya banyak sekali fitur kreatif yang tersembunyi di dalam Microsoft Power Point. Bukan hanya untuk mempercantik slide saja, tetapi fitur tersebut dapat memudahkan penggunanya untuk membuat slide presentasi yang kreatif.
Anda perlu mempelajarinya lebih dalam agar slide Anda lebih terkonsep dan mempercepat pekerjaan Anda. Jika Anda belum mengenal fitur-fiturnya, maka tidak mudah bagi Anda untuk menghasilkan slide power point yang kreatif. Tapi, jika Anda sudah mengetahui fungsi fiturnya, maka mendesain slide presentasi yang menarik adalah sesuatu hal yang seru dan menyenangkan.
Ada 9 fitur kreatif power point yang perlu Anda ketahui, yaitu :
Mari kita bahas satu per satu fitur kreatif tersebut.
Fitur Kreatif # 1 : Aspek Rasio
Aspek rasio adalah ukuran slide presentasi. Berbeda ukuran aspek rasio, maka sudah pasti desain slide-nya akan berbeda.
Secara default, ada dua ukuran slide Microsoft Power Point yang sering digunakan untuk keperluan presentasi.
Pertama, standard. Model standard memiliki rasio 4:3. Artinya lebar slide 33 % lebih panjang dibandingkan dengan tingginya. Ukuran slide default 4 : 3 adalah lebar 25,4 cm dan tinggi 19,05 cm. Ukuran ini menjadi bawaan pada Microsoft Power Point 2010 dan di bawahnya.
Kedua, wide screen. Model wide screen memiliki rasio 16 : 9. Artinya lebar slide 78 % lebih panjang dibandingkan dengan tingginya. Ukuran slide 16 : 9 adalah lebar 33,87 cm dan tingginya 19,05 cm. Ukuran ini menjadi default pada Microsoft Power Point versi 2013 dan di atasnya.
Sebelum Anda memulai membuat slide presentasi, maka Anda perlu memikirkan ukuran slide yang akan ditampilkan. Apakah Anda akan tampil di ruang konferensi dengan layar proyektor standar ? Ataukah Anda akan menyajikannya di monitor layar lebar (TV LED/LCD) ?
Jika Anda mempresentasikannya di monitor layar lebar, maka Anda sebaiknya menggunakan ukuran 16 : 9. Sementara itu, jika Anda menggunakan layar standar, maka sebaiknya Anda menggunakan ukuran 4 : 3.
Sejak Microsoft Power Point versi 2013 dan di atasnya secara default sudah memakai ukuran 16 : 9, banyak orang lebih suka menggunakan rasio 16 : 9 yang cocok untuk monitor layar lebar, karena mengisi seluruh layar dan tidak meninggalkan area hitam seperti yang biasa terlihat pada rasio 4 : 3.
Fitur Kreatif # 2 : Crop
Dalam membuat slide presentasi di Microsoft Power Point, salah satu elemen yang paling sering kita tambahkan adalah gambar atau foto. Gambar bisa mendukung penjelasan materi yang sedang kita paparkan melalui slide, sehingga audiens yang melihat dan mendengar presentasi kita akan lebih mudah memahami isi materi yang dipaparkan.
Gambar yang sudah dimasukkan ke dalam slide presentasi kemudian bisa Anda edit langsung misalnya memotong gambar dengan fitur crop di Microsoft Power Point.
Pada gambar di bawah ini, setelah Anda memasukan gambar di power point, maka Anda dapat memotong gambar tersebut sesuai dengan yang Anda inginkan dengan mengklik gambar, fitur format picture dan fitur crop.
Kemudian, drag (geser) icon warna hitam yang muncul di tiap sudut gambar untuk menyeleksi area yang akan dipotong dan dibuang.
Misalnya, Anda menyeleksi area yang akan dibuat seperti gambar di bawah ini.
Jika sudah diseleksi klik Crop, maka gambar akan terpotong secara otomatis seperti slide di bawah ini.
Selain itu, Anda juga bisa memotong atau crop gambar di Microsoft Power Point sesuai dengan bentuk objek shape misalnya lingkaran, segi lima, segi tiga, bintang dan lain sebagainya. Langkahnya adalah sebagai berikut :
Disamping itu, ketika Anda menggunakan power point dan ingin menyesuaikan gambar seperti ukuran slide power point, misalnya 16 : 9, maka Anda bisa memotong gambarnya dengan menggunakan perbandingan tersebut. Langkahnya adalah sebagai berikut :
Fitur Kreatif # 3 : Resize Image
Power Point memiliki banyak fitur yang bisa Anda gunakan untuk mengolah gambar dalam slide presentasi. Resizing adalah mungkin salah satu fitur yang paling banyak tidak diketahui oleh banyak orang. Namun, fitur ini sangat kuat dan Anda dapat mengubah ukuran gambar untuk meningkatkan kualitas penyajian presentasi Anda.
Resize Image sangat mudah. Untuk mendapatkan gambar dengan skala yang proporsional, maka Anda dapat menekan tombol SHIFT lalu tarik ujung-ujung gambar. Kalau Anda menarik gambar dari bagian tengah kiri/kanan dan tengah atas/bawah, maka Anda bisa mendapatkan gambar yang tidak proporsional. Oleh karena itu, jangan lakukan hal tersebut.
Fitur Kreatif # 4 : Duplicate Shape, Align dan Distribute
Untuk menduplikat langsung sebuah teks, gambar atau shape yang ada pada slide presentasi, maka Anda dapat menggunakan fitur Ctrl + D.
Fitur Ctrl + D ditambah Align dan Distribute dapat Anda gunakan untuk membuat banyak kumpulan shape yang menjadi rata posisinya, simetris, berpola dan proporsional jaraknya antara satu shape dengan shape lainnya tanpa harus mengaturnya satu per satu.
Gambar berikut ini dapat dibuat dengan mengoptimalkan fitur “Ctrl+D untuk menduplikat shape-nya serta fitur Align dan Distribute untuk merapihkan susunan shape-nya.
Untuk membuat slide di atas, maka langkahnya adalah sebagai berikut :
Aplikasi penggunaaan fitur “Ctrl + D”, Align dan Distribute dapat digunakan untuk membuat slide presentasi seperti gambar di bawah ini.
Fitur Kreatif # 5 : Insert Shape
Shape dapat digunakan untuk membuat diagram dan obyek grafis pada slide presentasi. Shape menjadi salah satu obyek grafis yang banyak disisipkan ke dalam slide untuk membuat presentasi yang menarik dan profesional.
Shape dalam power point dapat dibuat dengan menggunakan fitur insert shape yang berisi lines, rectangles, basic shape, block arrows, equation shape, flowchart, stars & banners, callouts, dan action buttons seperti yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Dengan kreatifitas yang Anda miliki, maka slide presentasi karya Anda akan tampil lebih keren walaupun hanya dengan menggunakan shape. Banyak pakar presentasi menyarankan agar kita tidak lagi mengandalkan bullet point untuk menampilkan poin-poin informasi yang kita presentasikan. Cobalah mengubah kebiasaan menggunakan bullet point dengan menampilkan poin informasi dalam bidang-bidang shape sebagai alternatif, misalnya rectangle: diagonal corners snipped. Jika hal itu Anda lakukan, maka slide presentasi Anda menjadi lebih menarik.
Fitur Kreatif # 6 : Merge Shape
Merge shape merupakan fitur ajaib yang dimiliki oleh Power Point. Dengan melakukan optimalisasi fitur ini, maka Anda dapat berkreasi dengan beragam desain slide, dari yang paling sederhana sampai yang paling kreatif.
Fitur merge shapes berfungsi untuk menggabungkan beberapa shape menjadi satu. Syarat menggunakan fitur merge shape ini mesti ada 2 atau lebih elemen yang dipilih. Ada lima pilihan menu merge shape, yaitu union, combine, fragment, intersect, dan substract.
Jika ada 2 shape yang dipilih, maka dengan menggunakan fitur merge shape hasilnya dapat dilihat seperti gambar di bawah ini.
Dengan menggunakan fitur union, maka kedua shape bergabung menjadi satu. Fitur combine menghasilkan gabungan kedua shape yang membuat irisan shape-nya hilang. Fitur fragment membuat gabungan kedua shape menjadi 3 buah shape. Fitur intersect menghasilkan gabungan kedua shape menyisakan bagian irisannya. Dan fitur subtract membuat fitur memotong bagian sebuah image.
Penerapan penggunaan fitur merge shape dalam pembuatan slide power point hasilnya dapat dilihat pada contoh gambar di bawah ini.
Fitur Kreatif # 7 : Remove Background
Untuk memunculkan fitur ini, pilih terlebih dahulu sebuah gambar yang ada di komputer Anda, kemudian masukkan ke halaman slide power point yang telah Anda siapkan. Setelah itu, klik gambar tersebut dan di deretan menu power point akan muncul menu format picture. Hal itu berarti menu tersebut menjadi satu-satunya tempat untuk mengedit gambar. Pada menu format picture, fitur remove background berada pada posisi paling kiri seperti gambar di bawah ini.
Untuk menggunakan fitur remove background pada gambar di atas, maka Anda klik fitur remove background dan akan mumcul area berwarna unggu di gambarnya (area yang akan hilang). Edit gambarnya dengan klik “Mark Areas to Keep” atau “Mark Areas to Remove” sesuai yang diinginkan. Hasilnya dapat Anda lihat seperti gambar di bawah ini.
Untuk mendapatkan hasil remove background yang bagus dengan fitur ini, maka Anda mesti memastikan gambar yang akan diambil dan background yang akan dihilangkan mempunyai warna yang berbeda (kontras).
Fitur Kreatif # 8 : Eyedropper
Fitur eyedropper dalam power point berfungsi sebagai pemetik warna. Fitur ini dapat digunakan untuk mengambil warna dari obyek lain.
Sebagai contoh, ada gambar burung yang memiliki warna yang beragam. Warna yang terdapat dalam burung tersebut akan Anda gunakan untuk memberi warna pada teks slide power point. Disinilah eyedropper berperan. Eyedropper akan mengambil warna burung tersebut dan kemudian dapat Anda terapkan pada teks slide power point.
Cara menggunakannya adalah sebagai berikut :
1. Klik kotak tulisan yang akan diberi warna.
2. Pilih font color, lalu pilih eyedropper seperti gambar di bawah ini.
3. Geser eyedropper ke bagian warna burung yang Anda inginkan, misalnya warna kuning, maka warna tulisan akan berubah sesuai dengan warna yang Anda pilih seperti gambar di bawah ini.
Dengan fitur eyedropper ini, ada beberapa manfaat dari penggunaannya. Pertama, tema warna slide presentasi dapat disesuaikan, sehingga slide presentasi Anda akan menampilkan konsistensi dan keterpaduan. Kedua, Anda dapat menyamakan warna pada obyek lain tanpa ribet harus mengetahui kode warnanya. Ketiga, warna yang sudah digunakan dapat dipakai kembali dengan mudah.
Fitur Kreatif # 9 : Color Filter
Dengan Microsoft Power Point, kita bisa membuat manipulasi tampilan gambar pada slide presentasi kita untuk mendapatkan efek tertentu secara sederhana, namun berguna untuk menciptakan tampilan slide yang lebih menarik dan tampil beda.
Salah satu trik sederhana adalah dengan dengan menggunakan beberapa fitur Picture Format dalam Power Point, yaitu Corrections, Color dan Artistic Effects seperti yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Penggunaan fitur tersebut akan membuat gambar Anda menjadi tambah dramatis dan keren. Mainkan fitur tersebut untuk membuat slide presentasi Anda makin indah.
Fitur tersebut tidak akan muncul kalau power point dibuka seperti biasa. Coba Anda masukkan gambar ke dalam slide power point, kemudian klik gambar tersebut. Setelah itu di bagian yang paling kanan, klik menu Picture Format, dan color filter yang terdiri dari Corrections, Color, dan Artistic Effects gambarnya akan muncul.
Ketika Anda memilih fitur Corrections, maka Anda dapat melakukan pengaturan sharpen/soften dan brightness/contrast dari gambar. Fitur itu mengubah tone warna dari gambar Anda, misalnya terang, gelap, dan hangat. Sementara itu, ketika Anda memilih fitur Color, maka Anda dapat melakukan pengaturan saturation, color tone dan recolor. Fitur tersebut akan mengubah komposisi warna dari gambar Anda. Dan, ketika Anda menggunakan fitur Artistic Effetcts, maka efek gambar seperti sketch, blur, paint brush, line drawing, dan lainnya akan tampak. Fitur itu dapat mengubah gambar Anda menjadi lebih kreatif.
Tiga serangkai fitur Correction, Color, dan Artistic Effects bisa dipadupadankan untuk menghadirkan keindahan pada slide presentasi yang Anda tampilkan. Penggunaan fitur tersebut dapat menciptakan bidang pada sebagian gambar dengan warna yang lebih redup agar dapat dipasang teks dengan dengan tingkat keterbacaan yang lebih baik.
Demikianlah, 9 fitur kreatif power point yang perlu Anda ketahui.
Gunakanlah fitur-fitur tersebut untuk menghasilkan slide power point yang kreatif. Tidak saja Anda dapat menghasilkan slide power point yang kreatif, tetapi Anda juga dapat membuat slide power point yang indah. Selain itu, dengan menggunakan fitur-fitur tersebut, maka Anda dapat dengan mudah membuat slide power point yang menarik.
Jika postingan ini bermanfaat bagi Anda, maka jangan lupa bagikan postingan ini kepada kolega Anda agar postingan ini dapat juga bermanfaat bagi banyak orang.
]]>
Kate Rooney (2022) yang menulis tentang Design Trend Report : Isometric Design di https://designpickle.com/creative-hub/graphic-design/design-trend-report-isometric-design/ menyebutkan bahwa desainer di seluruh dunia sedang jatuh cinta dengan isometric design ini.
Kate Rooney (2022) menyebutkan bahwa isometric design adalah cara untuk merepresentasikan obyek 3D (tiga dimensi) dengan mengikuti pengukuran yang tepat.
Mengapa perlu ukuran yang akurat ? Pasalnya, isometrik sendiri memiliki arti ukuran yang sama. Saat membuat desain dengan teknik ini, ketiga sumbu yaitu : lebar, tinggi, dan kedalaman haruslah sama.
Idealnya, ketiga sumbu tersebut harus berpotongan di sudut 120 derajat. Jadi, bisa dibilang bahwa isometric design adalah objek yang bukan berbentuk 3D yang asli karena dibuat dalam 2D (dua dimensi).
Hasil visualnya terlihat lebih menarik dan mudah dipahami oleh pengguna. Pasalnya, ada penambahan unsur kedalaman atau depth yang tidak dimiliki desain 2D.
Menurut https://kreativv.com/isometric-design/, dibandingkan desain 2D, desain isometrik punya daya tarik visual yang lebih menonjol. Nggak heran banyak banget desainer yang dibikin jatuh cinta dengan gaya desain ini.
Selain itu, keuntungan menggunakan desain isometrik dibandingkan pakai desain flat (2D) adalah:
Penerapan pendekatan isometric design ini dapat Anda gunakan untuk membuat desain slide presentasi Anda. Anda dapat gunakan gambar isometrik untuk membuat slide presentasi dengan cara yang mudah.
Mari kita ikuti langkah-langkah membuat slide presentasi dengan pendekatan isometric design.
Langkah # 1 : Gunakan Gambar Isometrik Yang relevan.
Anda tidak perlu membuat gambar isometrik sendiri dengan menggunakan shape/garis. Anda dapat menggunakan cara cerdas dengan mendownload gambar isometrik dari Web yang menyediakan lisensi yang gratis.
Misalnya, Anda ingin membuat slide yang dapat menjelaskan perbaikan berkelanjutan yang dapat dilakukan di industri. Untuk itu, Anda dapat mencari gambar isometrik yang relevan, yaitu terkait pabrik.
Anda dapat mencarinya di preefik.com, namun Anda perlu memperhatikan lisensinya. Gambar isomterik tersebut free for personal and commercial purpose with attribution. Artinya, Anda dapat bebas menggunakan gambar isometrik tersebut untuk tujuan pribadi dan komersial dengan memberikan atribusi. Atribusinya perlu Anda cantumkan di slide presentasi yang Anda buat, misalnya dengan menyebutkan sumbernya yang berasal dari preefik.com.
Gambar isometrik yang Anda download dari preefik.com ada dua pilihan, yaitu PNG atau SVG.
Jika Anda mau mengedit file tersebut dan menggunakan power point versi 2013, maka Anda pilih SVG. Untuk mengedit file tersebut di power point versi 2013, maka Anda perlu merubahnya menjadi file emf atau wmf dengan menggunakan www.cloudconvert.com. Setelah itu, Anda dapat memindahkan file gambar tersebut ke power point. Untuk menjadi gambar yang dapat diedit, maka Anda block gambar tersebut di power point dan Anda ungroup sebanyak dua kali. Hasilnya Anda dapat mengedit file tersebut. Anda dapat menghilangkan elemen yang Anda tidak perlukan dan Anda dapat mengubah warnanya.
Sementara itu, jika Anda menggunakan powerpoint versi 2019 dengan memilih file SVG dari preefik, maka Anda tinggal memindahkan file gambar tersebut ke power point. Untuk menjadi gambar yang dapat diedit, maka Anda block gambar tersebut di power point dan Anda ungroup sebanyak dua kali. Hasilnya Anda dapat mengedit file tersebut. Anda dapat menghilangkan elemen yang Anda tidak perlukan dan Anda dapat mengubah warnanya.
Langkah # 2 : Masukan Teks Terkait Yang Sudah Anda Buat.
Setelah Anda memasukkan gambar, maka Anda dapat memasukan teks yang telah Anda siapkan. Untuk itu, Anda perlu memperhatikan ukuran teksnya. Dengan menggunakan golden ratio, jika body teks menggunakan ukuran font 20, maka judul slide ukurannya 1,6 (dibulatkan) x 20 = 32.
Selain itu, Anda juga perlu memperhatikan warna font yang mesti selaras dengan warna gambar isometriknya dan juga Anda perlu memperhatikan warna background nya agar tampak kontras dengan warna gambar isometrik dan font.
Berikut ini slide presentasi yang sudah dimasukan teks yang terkait.
Demikianlah, cara mendesain slide presentasi yang menarik dengan pendekatan isometric design.
Pendekatan isometric design untuk membuat slide presentasi menawarkan jangkauan kreativitas yang lebih luas buat Anda. Tetapi, bukan berarti Anda bisa menambahkan rincian yang terlalu banyak. Soalnya, hal tersebut justru akan membuat hasil akhir slide presentasi Anda kelihatan terlalu ramai dan membingungkan. Supaya desain isometris Anda kelihatan lebih elegan, maka gunakan tipografi yang sederhana dengan pemilihan warnanya yang tepat dan juga warna background.
Jika postingan ini bermanfaat bagi Anda, maka jangan lupa bagikan postingan ini kepada kolega Anda agar postingan ini dapat juga bermanfaat bagi banyak orang.
Sumber: https://erry-ricardo.com/2022/02/07/cara-mendesain-slide-presentasi-yang-menarik-dengan-pendekatan-isometric-design/#.YgBxb-pByMp
]]>Gabungan kekuatan penyampaian pesan secara verbal dengan slide presentasi yang ditampilkan secara visual akan memberikan pengaruh yang lebih baik pada diri audiens Anda.
Karena itu, kehadiran slide presentasi bukanlah sekadar alat bantu, melainkan slide presentasi sesungguhnya menjadi mitra bagi Anda dalam melakukan presentasi. Akibatnya, Anda mesti mengoptimalkan keberadaannya.
Slide presentasi yang Anda siapkan bukan hanya disiapkan ala kadarnya, tetapi buatlah desain slide presentasi dengan optimal dan semenarik mungkin. Lahirkan desain slide presentasi yang bukan cuma indah, tetapi juga informatif dan mudah dipahami oleh audiens Anda ketika ditampilkan. Maknai bahwa desain slide presentasi bukanlah sekadar memasukkan gambar ke dalam slide, lalu digabungkan dengan teks yang menyertainya.
Pada dasarnya, slide presentasi merupakan sebuah bentuk komunikasi. Visualisasi slide presentasi yang serampangan, tanpa desain yang mampu membangkitkan gairah pada diri audiens, dapat membuat mereka tidak semangat untuk memperhatikan presentasi Anda.
Sesungguhnya untuk membuat slide presentasi yang menarik, Anda tidak perlu menjadi ahli desain. Asalkan Anda tahu prinsip, elemen, fitur kreatif, teknik dan sumber inspirasi desain slide presentasi, maka Anda dapat menghasilkan slide presentasi yang menarik.
Jenis desain slide presentasi yang termasuk dalam kategori elemen desain slide presentasi merupakan hal yang perlu Anda ketahui untuk menghasilkan slide presentasi yang menarik.
Ada tiga jenis desain slide presentasi yang dapat Anda gunakan untuk menyajikan slide presentasi yang menarik dari sudut pandang gambar yang digunakan.
Jenis Desain Slide Presentasi # 1 : Rich Design
Andy Sukma Lubis (2019) menjelaskan bahwa jenis slide presentasi ini menggunakan gambar yang sesungguhnya. Dhony Firmansyah (2021) juga menyebutkan bahwa jenis desain ini disebut juga dengan skeumorphic design. Ciri khas desain ini adalah membawa obyek sesungguhnya ke dalam bentuk visual, lengkap dengan teksturnya, bayangannya dan karakter obyek riil.
Berikut ini contoh slide presentasi yang masuk kategori rich design.
Jenis Desain Slide Presentasi # 2 : Flat Design
Dalam flat design tidak ditemukan penggunaan gambar yang sebenarnya. Semua gambar ditampilkan dalam format dua dimensi dalam bentuk vektor.
Andy Sukma Lubis (2019) mengemukakan bahwa flat design ini banyak dijumpai dalam penggunaan infografis. Jenis desain ini menggunakan bentuk shape dan garis untuk mempercantik tampilan visualnya. Flat design adalah jenis desain modern minimalis dua dimensi.
Selain itu, Dhonny Firmansyah (2021) menyebutkan bahwa flat design merupakan pendekatan desain minimalis yang mengutamakan fungsi, dengan ciri khas tampilan yang bersih, ruang kosong yang lebar, sudut yang tajam, warna yang cerah dan ilustrasi dua dimensi. Karena banyak menggunakan ilustrasi dan gambar yang sederhana, maka flat design lebih mudah dibuat.
Prinsip-prinsip yang digunakan dalam membuat flat design sangat bisa diterapkan untuk membuat slide presentasi. Berikut ini contoh slide presentasi yang masuk dalam kategori flat design.
Jenis Desain Slide Presentasi # 3 : Isometric Design
Isometric design adalah salah satu tren yang kini sedang diperbincangkan oleh banyak desainer. Isometric design ini juga tidak menggunakan gambar sesungguhnya.
Menurut Design Pickle, isometric design adalah cara untuk merepresentasikan objek 3D (tiga dimensi) dengan mengikuti pengukuran yang tepat.
Saat membuat desain dengan teknik ini ketiga sumbu yaitu lebar, tinggi, dan kedalaman haruslah sama. Idealnya, ketiga sumbu tersebut harus berpotongan di sudut 120 derajat.
Bisa dibilang bahwa isometric design adalah objek yang bukan berbentuk 3D yang asli, karena dibuat dalam 2D (dua dimensi). Hasil visualnya terlihat lebih menarik dan mudah dipahami oleh pengguna. Pasalnya, ada penambahan unsur kedalaman atau depth yang tidak dimiliki oleh desain 2D.
Isometric design ini dapat diterapkan dalam membuat slide presentasi. Berikut ini contoh slide presentasi yang masuk dalam kategori isometric design.
Demikianlah, 3 jenis desain slide presentasi yang perlu Anda ketahui dari sudut pandang gambar yang digunakan.
Dalam praktiknya, Anda dapat menggabungkan ketiga jenis desain ini dalam slide presentasi yang ditampilkannya. Misalnya, sebagian halaman slide menggunakan pendekatan rich design, sementara pada bagian halaman lain dari slide Anda menggunakan pendekatan flat design dan isometric design.
Jika Anda mendesain slide presentasi Anda yang sebagian slide nya dibuat dengan pendekatan rich design dan sebagian lainnya dengan pendekatan flat design dan isometric design, maka variasi dari slide presentasi Anda akan menjadi lebih tampak, disamping Anda bisa juga mengkombinasi elemen desain seperti tema warna, gambar, font dan teknik desain slide presentasi agar slide presentasi Anda terlihat semakin menarik.
Jika postingan ini bermanfaat bagi Anda, maka jangan lupa berikan komentar untuk postingan ini dan mohon dapat membagikan postingan ini kepada kolega Anda, agar postingan ini dapat juga bermanfaat bagi banyak orang dan postingan menarik lainnya dapat muncul tiap hari Senin pagi.
]]>
Selain itu, Andy Sukma Lubis (2019) menyebutkan bahwa ketika kita sedang mendesain slide presentasi, maka tanpa adanya prinsip hasilnya pun tak berarti.
Prinsip disini dapat diartikan pondasi yang harus diperhatikan dalam menyajikan slide presentasi yang nyaman untuk dinikmati oleh audiens Anda.
Slide presentasi yang dibangun tanpa pondasi yang kuat, maka hasilnya pun tak akan menggembirakan. Keberadaannya dan pesan yang disampaikan, tak mampu tertancam dengan kuat di benak audiens Anda yang menyaksikan tampilan slide presentasi Anda.
Prinsip dalam mendesain slide sangat penting karena prinsip tersebut ibarat sebuah kompas yang dapat menunjukkan arah untuk membuat slide yang menarik.
Karena sebagai kompas, maka prinsip mendesain slide ini adalah hal pertama yang perlu Anda ketahui sebelum Anda mengetahui elemen, fitur, dan teknik desain slide presentasi.
Ada 5 prinsip mendesain slide presentasi yang menarik yang perlu Anda ketahui.
Prinsip # 1 : Content First, Design Second
Ketika Anda mempunyai rangkaian materi di pikiran Anda dan tanpa berpikir panjang Anda langsung mengambil notebook dan membuat slide power point, maka hasilnya tidak akan menggembirakan. Hal ini karena tampilan slide yang dihasilkan tak lebih dari sekadar dekorasi. Banyak tempelan disana sini. Sistematikanya tidak jelas, karena alurnya lompat sana lompat sini.
Karena itu, sebelum Anda membuat slide presentasi, maka Anda perlu menyiapkan konten terlebih dahulu. Konten itu ibarat kakak dan desain adalah adiknya.
Tanpa konten, tak pernah lahir materi yang terstruktur. Salah satu cara menghasilkan konten terstruktur adalah dengan mulai menuliskan apa yang ingin Anda sampaikan. Ada bagian pembukaan, isi, dan penutupan.
Konten yang Anda siapkan harus sesuai dengan harapan audiens Anda. Konten materi yang benar-benar bisa menjadi solusi atas masalah yang dialami oleh audiens Anda agar apa yang Anda sampaikan dapat memberikan arti bagi mereka (Andy Sukma Lubis, 2019).
Ada baiknya konten yang telah Anda siapkan tersebut yang berisi bagian pendahuluan, isi, dan penutupan dibuat dalam bentuk storyboard. Storyboard adalah draft dari konten yang disajikan dalam bentuk tulisan dengan kata-kata kunci ataupun sketsa gambar yang diuraikan secara berurutan. Dengan adanya storyboard ini, maka Anda akan mudah untuk membuat slide presentasi. Berikut contoh storyboard.
Prinsip # 2 : Visual
Anda dalam menyampaikan presentasi harus berupaya menjadi pemberi solusi bagi audiens yang hadir. Solusi itu dapat dimainkan dengan menggunakan kekuatan verbal dan visual. Yang dimaksud dengan kekuatan verbal, yaitu narasi yang Anda sampaikan, sedangkan kekuatan visual, yaitu slide presentasi yang Anda gunakan.
Oleh karena itu, dalam mendesain slide presentasi yang akan Anda tampilkan, maka Anda harus membuatnya yang dapat menggambarkan tampilan yang visual. Bukan slide presentasi yang dipenuhi teks atau kalimat penjelasan yang sebenarnya bisa Anda ungkapkan sendiri.
Slide presentasi yang Anda gunakan perlu menjadi penguat pesan terhadap apa yang Anda ucapkan dan mempermudah audiens memahami pesan yang Anda sampaikan.
Slide yang tepat dan memiliki kekuatan visual bersifat persuasif. Artinya slide tersebut dapat mempengaruhi perasaan audiens, menjadikan audiens bersemangat, berpikir, dan gembira, bahkan sampai mengambil keputusan untuk membeli produk atau jasa Anda. Apa yang tidak bisa Anda komunikasikan secara verbal dapat disampaikan dengan baik dengan slide yang visual (Mustofa Thovids, 2014).
Berikut contoh slide yang visual.
Prinsip # 3 : Sederhana
Dalam menyampaikan presentasi, Anda harus membuat slide presentasi yang sederhana agar lebih mudah di dalam menyampaikannya serta mudah dipahami oleh audiens Anda. Karakteristik slide yang sederhana adalah menggunakan kalimat ringkas, tidak memakai bullet point dan menyajikan satu pesan satu slide.
Rona Binham (2015) menjelaskan bahwa untuk membuat slide yang sederhana tidak sulit. Tipsnya mudah dipraktekkan. Pertama, tentukan informasi yang ingin Anda sampaikan kepada audiens. Kedua, tentukan kata kunci yang mewakili informasi utama. Ketiga, buang informasi penjelas yang membuat slide menjadi rumit. Informasi tersebut dapat Anda sampaikan ketika melakukan presentasi. Keempat, apabila diperlukan carilah visual yang mendukung materi Anda.
Berikut ini contoh slide yang sederhana.
Prinsip # 4 : CRAP
Robin Williams (2018) menyebutkan bahwa prinsip CRAP ini singkatan dari contrast, repetition, alignment, proximity.
Contrast (kontras) adalah prinsip desain yang berarti perbedaan. Menerapkan prinsip kontras berarti Anda menciptakan perbedaan antar elemen dalam slide presentasi. Menciptakan kontras akan membantu audiens memperhatikan presentasi dengan cepat, dan melihat mana pesan utama dan pendukung.
Untuk menciptakan kontras secara kuat, ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan, yaitu dengan mengatur warna, font dan ukuran seperti yang dijelaskan pada gambar di bawah ini.
Repetition (pengulangan) berarti menggunakan elemen yang sama untuk beberapa atau keseluruhan slide presentasi. Pengulangan akan mampu menciptakan harmoni yang tampak asyik dilihat oleh mata.
Pengulangan dalam desain visual yang ditunjukan pada slide presentasi dapat dilakukan melalui penggunaan warna background slide, melalui ukuran dan warna font, dan melalui permainan warna shape yang ada pada setiap halaman slide seperti contoh slide di bawah ini.
Pada gambar di atas, pengulangan tampak pada warna background slide, warna font dan warna shape, sehingga menampilkan kesatuan, konsistensi, dan keterpaduan yang jelas yang disajikan dalam desain slide presentasinya.
Alignment (perataan) dalam desain visual bertujuan untuk membuat tampilan desain menjadi teratur dan rapi. Teks atau penempatan gambar bukanlah sekadar ditulis dan diletakkan secara sembarangan. Kehadiran teks dan gambar dalam slide presentasi adalah hasil sebuah desain dan salah satu hal yang harus diperhatikan adalah alignment.
Dalam aplikasi power point, alignment yang baiknya untuk digunakan adalah rata kiri. tengah dan kanan seperti yang dijelaskan pada gambar di bawah ini.
Proximity berarti kedekatan. Maksudnya adalah elemen-elemen yang sama dalam desain visual slide presentasi didekatkan, sementara elemen-elemen yang berbeda diberi jarak atau dijauhkan.
Proximity ditujukan untuk mendapatkan tampilan yang lebih teratur. Mendekatkan elemen yang sama, sehingga dipandang sebagai satu kelompok yang sama seperti yang ditampilkan pada gambar di bawah ini.
Pada gambar di atas, slide sebelah kiri tidak menggunakan prinsip kedekatakan, karena tidak ada perbedaan jarak pada teks yang disajikan. Sementara itu, slide sebelah kanan menggunakan prinsip kedekatan. Judul slide dan sub judul serta nama dan jabatan si pemapar karena merupakan elemen yang sama didekatkan. Sementara itu, antara judul/sub judul dan nama/ jabatan si pemapar dijauhkan, karena merupakan elemen yang berbeda.
Prinsip 5 : White Space
Andy Sukma Lubis (2019) menyebutkan bahwa white space dalam desain visual diibaratkan seperti oksigen, yaitu sesuatu yang membuat desain seakan memiliki cukup ruang untuk bernafas. Ruangan dalam slide presentasi tidak boleh dihabiskan dan dipenuhi oleh berbagai macam elemen.
Berikan ruang sebagai tempat untuk mengekspresikan kata kunci/kalimat ringkas dan gambar untuk menampilkan pesan. Berikan spasi antar kata karena white space juga bisa berarti spasi, jarak atau ruang kosong yang ada di antara satu elemen dengan elemen lain, diantara satu kalimat ringkas dengan kalimat ringkas lain.
Berikut ini contoh slide yang memberikan white space.
Pada gambar di atas, slide sebelah kiri tidak ada white space nya, sehingga antara gambar dan teks tampak bertumpuk dan sulit untuk dilihat oleh mata audiens Anda. Sementara itu, slide sebelah kanan tampak ada white space yang bisa digunakan untuk menempatkan teks yang Anda ingin sampaikan. White space tersebut dibuat dengan menggunakan gradient shape.
Demikianlah, 5 prinsip mendesain slide presentasi yang menarik.
Jika Anda menerapkan kelima prinsip tersebut dalam mendesain slide presentasi Anda, maka tampilan slide presentasi Anda akan semakin indah. Pesannya menjadi jelas dan makin mudah untuk dipahami oleh audiens Anda.
Jika postingan ini bermanfaat bagi Anda, maka jangan lupa bagikan postingan ini kepada kolega Anda agar postingan ini dapat juga bermanfaat bagi banyak orang.
Sumber : https://erry-ricardo.com/2022/01/24/5-prinsip-mendesain-slide-presentasi-yang-menarik/#.Ye31XOpByMp
]]>Pemilihan font yang tepat untuk membuat slide presentasi dapat membuatnya menjadi mudah dipahami oleh audiens Anda serta menambah kualitasnya dan terlihat profesional.
Nancy Duarte (2008) menyebutkan bahwa font merupakan salah satu bahan baku dari slide yang hebat, selain latar belakang warna (background), warna dan gambar.
Selain itu, Garr Reynolds (2010) juga menjelaskan bahwa ketika memilih font untuk digunakan pada slide presentasi, maka fokuslah pada bagaimana font tersebut dapat terlihat pada layar monitor oleh audiens Anda.
Andy Sukma Lubis (2019) mengemukakan ada 3 jenis font yang dapat digunakan dalam membuat slide presentasi.
Jenis Font # 1 : Serif
Font serif disebut juga old style font. Serif berarti ada kaki halus/kecil yang biasa disebut dengan counterstroke. Atau juga dikatakan memiliki ekor yang terletak di ujung dari garis fontnya. Font jenis ini mempunyai ketebalan garis yang berbeda pada lekukan-lekukan bentuk garisnya.
Font ini dianggap sebagi font yang paling formal serta memiliki kesan klasik dan professional. Contoh font serif ini antara lain adalah Times New Roman, Ventura, Rockwell, Palatino, Garamond, dan Constantia.
Jenis Font # 2: Sans Serif
Font sans serif ini tidak mempunyai kaki-kaki kecil di ujung garisnya. Font jenis ini dikatakan sebagai modern style font. Font jenis ini memiliki karakter yang tegas dan bersifat solid. Ketebalan dari font Sans Serif ini juga konsisten.
Font ini terlihat minimalis serta memiliki kesan modern, bersahabat dan fleksibel. Contoh font Sans Serif ini antara lain adalah Helvetica, Roboto, Oswald, Lato, Impact, dan Open Sans.
Jenis Font # 3: Cursive
Font cursive ini merupakan jenis font yang lebih nampak natural dan elegan. Salah satu ciri yang mencolok dari font cursive ini adalah seperti tulisan tangan.
Contoh font Cursive ini antara lain adalah Lobster, Pacifico, Signatoria, Allura, Sacramento, dan Bakery.
Andy Sukma Lubis (2019) juga menyebutkan selain 3 jenis font tersebut ada jenis Decorative dan Dingbat. Jenis font Decorative antara lain Kust, Broken 15, sedangkan jenis font dingbat antara lain WC Rhesus.
Ketika Anda ingin membuat bentuk shape selain yang sudah tersedia di power point, misalnya membentuk paint splash shape, maka Anda bisa membuatnya dari teks yang berasal dari jenis font Dingbat dan Decorative. Mengubah teks menjadi shape dapat memperindah tampilan slide presentasi Anda.
Disamping itu, Mustofa Thovids (2014) menguraikan bahwa ada kesalahan yang sering terjadi ketika menggunakan font. Yang pertama, ukuran font terlalu kecil. Hindari menggunakan font dengan ukuran yang terlalu kecil, karena akan sulit terbaca oleh audiens Anda yang duduk di barisan paling belakang. Untuk itu, Anda perlu mencoba tampilkan slide presentasi Anda dengan menggunakan LCD projector dan lihat slide Anda tersebut dengan duduk pada barisan yang paling belakang untuk mengetahui apakah slide presentasi Anda masih dapat terbaca dengan jelas atau tidak.
Yang kedua, terlalu banyak jenis font. Dengan terlalu banyak memasukkan jenis font ke dalam slide presentasi Anda, maka akan menjadikan slide presentasi Anda lebih sulit dipahami karena terlalu ramai. Tampilan slide menjadi lebih rumit, sehingga bukannya tampak lebih menarik, tapi malah membosankan.
Solusinya berpedoman pada font rule, yaitu dua optimal dan tiga maksimal. Maksudnya, yaitu jumlah penggunaan font paling optimal dalam slide presentasi adalah dua jenis font. Sementara itu, untuk jumlah maksimalnya adalah tiga jenis font. Font rule akan menjadikan slide presentasi Anda tetap berada pada jalur yang tepat.
Disamping itu, dalam penggunaannya pada slide presentasi, maka font jenis Serif, Sans Serif dan Cursive bisa digunakan sebagai judul dan sub judul di setiap halaman slide serta judul dan sub judul yang muncul di halaman cover. Namun, untuk bagian keterangan atau body text, hanya jenis font Serif dan Sans Serif saja yang cocok, karena menggunakan font Cursive untuk body text akan membuat audiens Anda tidak mudah membaca pesannya.
Jika Anda ingin menggunakan satu jenis font saja, apakah bisa ? Bisa saja. Anda dapat menggunakan font family. Misalnya, Anda dapat menggunakan font Poppins. Setiap kali muncul judul atau sub judul, maka tampilan font yang digunakan adalah Poppins Extrabold. Sementara untuk semua body text/keterangannya menggunakan font Poppins Regular. Anda tinggal mainkan perbedaan ukuran besar/kecilnya font dan perbedaan ketebalannya. Tujuannya agar teks yang Anda tampilkan pada slide presentasi Anda terlihat kontrasnya.
Ketika Anda ingin menggunakan font untuk judul presentasi Anda, maka gunakanlah jenis font yang tinggi, tebal, gemuk dan besar seperti Anton, Oswald, Impact, League Spartan, Montserrat Black, dan Arial Black. Sementara itu, ketika Anda ingin menggunakan font untuk body text, maka gunakanlah jenis font yang mudah dibaca, nggak banyak gaya, sederhana, dan enak di mata seperti Roboto, Lato, Poppins, Verdana, Open Sans, dan Nunito.
Tambahan pula, ketika Anda ingin menggunakan dua font dalam presentasi Anda, maka Anda dapat menggunakan pasangan berikut ini untuk judul dan body text, yaitu : Impact + Roboto; League Spartan + Lato; Oswald Bold + Open Sans; Monserrat Black + Verdana; Anton + Poppins; dan Arial Black + Arial.
Sementara itu, ketika Anda mau menggunakan tiga font untuk presentasi Anda, maka Anda dapat menggunakan pasangan berikut ini untuk judul, sub judul dan body text, yaitu : Impact + Roboto + Open Sans; Oswald Bold + Poppins Bold + Poppins Regular; dan Monserrat Black + Poppins + Nunito.
Dalam menggunakan font, Anda perlu memperhatikan lisensi dari font tersebut. Ada yang free for commercial use yang merupakan jenis lisensi yang digunakan untuk kepentingan pribadi dan tidak boleh diperjual belikan. Ada yang commercial use. Jika font yang ingin Anda unduh memiliki jenis commercial use, maka Anda harus membelinya dan setelah itu font bebas Anda gunakan.
Ada yang 100 % free. Lisensi pada font ini bebas Anda gunakan untuk tujuan komersial. Ada yang donationware yang merupakan sebuah lisensi dimana Anda bisa mendonasikan sejumlah uang kepada pemilik font sebelum memakai font buatan mereka.
Ketika Anda ingin mencari font, maka Anda dapat masuk ke Web ini https://fonts.google.com/. Google Font adalah penyedia font yang lisensinya 100 % free, sehingga baik digunakan untuk kebutuhan personal maupun komersial.
Jika Anda ingin mencari referensi terkait dengan font dalam hal membandingkan penggunaan font yang satu dengan yang lain atau mencari referensi untuk melihat perpaduan pemakaian font yang tampak selaras, maka Anda dapat masuk ke https://www.fontpair.co/
Selain itu, ada satu hal yang penting yang perlu Anda ketahui terkait dengan font, yaitu ukuran font ketika dalam slide presentasi Anda terdapat font untuk judul dan body text atau judul, sub judul dan body text.
Dalam hal ini, Anda dapat menggunakan hirarki yang mana font untuk judul ukurannya lebih besar dari font body text atau font untuk judul ukurannya lebih besar dari font sub judul dan font sub judul ukurannya lebih besar dari pada font body text.
Untuk itu, Anda dapat menggunakan golden ratio. Golden ratio adalah sebuah angka yang spesial dalam matematika, yaitu bilangan irasional yang nilainya mendekati 1,618. Misalnya, Anda menggunakan body text dengan font 20, maka font sub judul adalah 1,618 x 20 = 32,36 yang dapat Anda bulatkan menjadi 32 dan font judul adalah 1,618 x 32 = 51,776 yang dapat Anda bulatkan menjadi 52.
Slide di bawah ini merupakan contoh slide dengan judul, sub judul, dan body text menggunakan font Impact untuk judul, font Roboto untuk sub judul, dan font Open Sans untuk body text yang ukuran font nya menggunakan golden ratio dengan ukuran judul = 52, ukuran sub judul = 32, ukuran body text = 20.
]]>Picture superiority effect menjelaskan bahwa gambar akan diingat lebih baik dari pada kata-kata terutama ketika orang-orang diberikan informasi dalam waktu yang sangat terbatas.
Menunjukkan gambar adalah satu cara yang ampuh dan alami bagi manusia untuk berkomunikasi. Kata kuncinya di sini adalah alami.
Kita terprogram untuk memahami gambar dan menggunakan gambar untuk berkomunikasi. Sepertinya ada sesuatu di dalam diri kita bahkan dari usia yang sangat muda yang mendambakan untuk menggambar atau menunjukkan ide-ide di kepala kita melalui gambar.
Selain itu, Muhammad Noer (2014) dalam bukunya Teknik Kreatif Menyajikan Presentasi Memukau menyampaikan bahwa satu gambar dapat bermakna seribu kata. Karena gambar memiliki efek visual untuk audiens, maka gambar dapat memberikan kesan yang kuat.
Karena itu, pemilihan gambar yang tepat menjadi hal yang sangat penting untuk mampu mewakili ide dan pesan yang ingin Anda sampaikan kepada audiens Anda.
Andy Sukma Lubis (2019) menjelaskan bahwa biasanya kita menggunakan “Google” untuk mencari gambar untuk slide presentasi kita.
Padahal, tidak semua gambar yang kita cari melalui Google aman untuk digunakan. Sebagian gambar yang muncul dari kata kunci yang kita tuliskan biasanya masih ada copyright-nya. Hal itu menunjukkan bahwa gambar tersebut tidak dapat kita gunakan tanpa meminta izin atau membeli terlebih dahulu copyright-nya.
Karena itu, Andy Sukma Lubis (2019) menjelaskan bahwa ada tiga jenis gambar terkait copyright yang dapat digunakan untuk mendesain slide presentasi. Gambar yang akan diuraikan mencakup gambar foto yang merupakan gambar yang diambil dari kamera digital atau smartphone; gambar vektor yang dibuat dengan aplikasi desain atau pengolah grafis; dan gambar icon yang merupakan representasi visual dari obyek, aksi atau ide.
Jenis Gambar # 1 : Koleksi Pribadi
Penggunaan jenis gambar ini merupakan cara yang paling aman untuk mendesain slide presentasi, karena memang gambar tersebut adalah milik kita.
Yang terpenting dalam menggunakan gambar koleksi pribadi untuk membuat slide presentasi adalah gambar tersebut mesti relevan dengan pesan yang hendak Anda sampaikan. Dan juga gambar tersebut perlu memiliki resolusi yang bagus untuk ditampilkan pada slide presentasi.
Penggunaan gambar koleksi pribadi menjadi penting karena secara spesifik Anda memang memerlukannya dimana gambar tersebut tidak bisa Anda peroleh dari internet, misalnya gambar untuk company profile. Tentu gambar yang perlu ditunjukkan sebaiknya menggunakan foto dari para karyawan sendiri.
Anda dapat mengambil gambar koleksi pribadi melalui smartphone Anda atau kamera yang Anda miliki. Biasanya jenis gambar ini berupa gambar foto.
Jika gambar yang Anda ambil tidak sesuai harapan, maka Anda dapat meminta bantuan seorang fotografer untuk mengambil gambar dengan beragam gaya atau aktivitas.
Jenis Gambar # 2 : Royalty Free
Orang sering beranggapan bahwa kalau royalty free berarti free royalty-nya. Padahal, tidak seperti itu memaknainya.
Arti dari royalty free adalah gambar yang Anda gunakan akan menjadi free kalau Anda telah membeli gambar tersebut terlebih dahulu.
Biasanya gambar-gambar dengan royalty free akan muncul dengan disertai tanda watermark pada tampilan gambarnya. Watermark tersebut akan hilang pada saat di-download apabila Anda telah membeli royaltinya.
Terkait harga, masing-masing website penyedia gambar ada yang menerapkan harga satuan dan ada juga harga paket untuk bisa berlangganan secara bulanan atau tahunan.
Beberapa website penyedia gambar dengan royalty free adalah https://www.shutterstock.com/; https://stockphoto.com/; dan https://id.depositphotos.com/.
Gambar yang disediakan di website tersebut mencakup gambar foto, vektor, dan icon.
Selain itu, jika Anda ingin mendapatkan gambar icon yang royalty free, maka Anda dapat juga mencarinya di https://www.flaticon.com/.
Jenis Gambar # 3 : Creative Commons
Gambar dengan status copyright Creative Commons atau disingkat CC adalah gambar yang aman untuk digunakan dan gratis.
Jika Anda ingin mencari gambar foto yang gratis dengan kualitas gambar yang bagus (gambar yang tidak pecah saat diperbesar gambarnya), bahkan banyak diantaranya tanpa perlu memberikan attribution (tanpa perlu menuliskan sumber gambarnya ketika gambarnya digunakan), maka Anda bisa mencarinya di internet.
Saat ini website penyedia gambar gratis memiliki persediaan gambar yang tidak terbatas. Anda dapat mencari gambar foto di https://pixabay.com/images/search/. Jika Anda masuk ke website tersebut, maka Anda dapat menemukan 1.494.243 free images. Selain gambar foto, di website tersebut Anda juga bisa mendapatkan gambar vektor dan icon gratis.
Disamping itu, Anda juga dapat mencari gambar foto di https://unsplash.com/images. Di website ini Anda dapat menemukan 1.000.000 lebih free images. Tambahan pula, Anda dapat mencari gambar foto di https://www.pexels.com/; https://www.pxfuel.com/; https://www.piqsels.com/; https://www.maxpixel.net/.
Anda juga dapat mengunjungi https://www.freepik.com/. Di website ini, Anda juga bisa mendapatkan gambar foto, vektor dan icon yang gratis. Tapi, Anda perlu memperhatikan lisensinya. Ada yang free untuk personal and commercial purpose, tetapi Anda perlu memberikan atribusi. Atribusi tersebut dapat Anda lakukan dengan menuliskan sumber gambarnya ketika gambarnya digunakan untuk membuat slide presentasi.
Selain itu, jika Anda menginginkan gambar vektor yang gratis, maka Anda dapat memperolehnya di https://www.vecteezy.com/; https://undraw.co/illustrations; https://www.manypixels.co/gallery; https://iradesign.io/; https://publicdomainvectors.org/.
Disamping itu, jika Anda ingin mendapatkan gambar vektor dan icon yang bisa diedit, maka Anda dapat mencarinya di https://www.svgrepo.com/. Di website ini, ada sekitar 300.000 lebih SVG vector dan icon; free for personal & commercial use; dan tidak perlu mencantum atribusi, tapi sangat mengapresiasi jika dicantumkan.
Demikianlah, 3 jenis gambar untuk membuat slide presentasi.
Dalam menggunakan gambar dari internet, pastikan Anda sudah memeriksa copyright-nya. Anda bisa menggunakan gambar yang lisensinya royalty free atau gambar yang lisensinya creative commons.
Jika Anda menggunakan gambar yang lisensinya creative commons yang sekalipun gratis, maka Anda juga perlu memperhatikan apakah atribusi diperlukan atau tidak untuk penggunaannya.
Mari kita hargai karya gambar orang lain jika Anda hendak menggunakan gambar tersebut untuk mendesain slide presentasi Anda.
Jika postingan ini bermanfaat bagi Anda, maka jangan lupa bagikan postingan ini ke kolega Anda agar postingan ini dapat juga bermanfaat bagi banyak orang.
Sumber : https://erry-ricardo.com/2022/01/03/3-jenis-gambar-untuk-membuat-slide-presentasi/#.YdY2nv5ByMp
]]>