Kemristekdikti Kembangkan Konektivitas Jaringan IdREN
Friday, 24 November 2017 | 12:58 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi (Kemristekdikti) bekerja sama dengan PT Telekomunikasi mengembangkan konektivitas jaringan dan layanan Indonesian Research and Education Network (IdREN). Hal itu dilakukan untuk memperluas cakupan keterlibatan institusi akademik dengan riset.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Rina Indiastuti menjelaskan, IdREN merupakan jaringan yang dimanfaatkan untuk pengembangan kegiatan-kegiatan pendidikan tinggi (PT).
IdREN, lanjut Rina, merupakan inisiatif lanjutan dari INHERENT yang telahdibangun bersama oleh UI, ITB, UGM, UB, dan ITS pada tahun 2006 sampai dengan 2013. Serta didukung oleh operator nasional jaringan yaitu PT. Telkom Indonesia dan telah beroperasi sejak 2015.
Rep: Gumanti Awaliyah / Red: Gita Amanda
Baca juga :
Mewujudkan Jaringan Akademisi Melalui IdREN
24 November 2017
Jakarta – Belmawa. Dalam era teknologi saat ini, hubungan antar manusia seolah-olah semakin dekat dan semakin sempit. Jarak dan waktu yang membatasi pertemuan antara manusia, seakan-akan tak dapat membendungnya. Hubungan komunikasi dan pertukaran informasi pun semakin meningkat. Itulah peluang yang sedang ditanggapi oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Ditjen Belmawa) dalam rangka meningkatkan kualitas jaringan pendidikan tinggi di Indonesia.
Tingginya kebutuhan pertukaran informasi, teruatama penelitian bersama pada kalangan Akademisi di Perguruan Tinggi memerlukan wadah tunggal yang tepat. Maka, Ditjen Belmawa selaku pemerintah memfasilitasi pembentukan infrastruktur yang kelak akan menjadi wadah kolaborasi antar Perguruan Tinggi dalam kegiatan pembelajaran (daring), penelitian, dan pemanfaatan bersama sumber daya maupun konten dengan nama Indonesia Reasearch Education Network (IdREN).
Pada tanggal 24 November 2017 tengah berlangsung workshop Aktivasi Layanan Konektivitas dan Akses Jaringan IdREN yang diselenggarakan oleh Ditjen Belmawa. Pada acara tersebut mengundang perwakilan dari 84 PTN dan PTS seluruh Indonesia. Jumlah peserta ini semakin meningkat seiring waktu berjalan sejak IdREN berdiri pada tahun 2015 dengan 36 Perguruan Tinggi yang aktif memanfaatkan jaringan tersebut.
Seiring meningkatnya infrastruktur jaringan pada beberapa daerah di Indonesia, pemerintah pun segera memanfaatkan kesempatan tersebut. Pada tahun 2015, 5 perguruan tinggi yaitu UI, ITB, UGM, ITS, dan UB menginisiasi pembentukan IdREN didukung oleh operator Telkom. Namun, arsitektur IdREN pada saat itu menghadapi keterbatasan akses. Pada awal tahun 2017, IdREN telah memiliki ASN (Autonomus System Number) dan IP Publik Mandiri sehingga perlu mengimplementasikan sebuah awan IdREN yang terhubung ke seluruh gateway perguruan Tinggi dan global REN (Research Education Network). Sehingga, pemerintah mengharapkan peningkatan jumlah perguruan tinggi yang dapat memanfaatkan akses ke global REN.
Dalam sambutan yang disampaikan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal, Rina Indiastuti, menekankan perlunya dukungan perwakilan peserta yang hadir agar terwujud mahasiswa yang sadar teknologi informasi dan meningkatknya kualitas pembelajaran di perguruan tinggi. Selain itu, Telkom selaku penyedia jaringan juga perlu mendukung infrastruktur jaringan di wilayah Indonesia Timur.
Kegiatan workshop yang berlangsung selama satu hari ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia pada perguruan tinggi. Perwakilan dari perguruan tinggi yang hadir dalam acara workshop mendapatkan pelatihan untuk mengelola dan mengakses IdREN ke perguruan tinggi masing-masing. Sehingga, konektivitas infrastruktur jaringan IdREN dengan perguruan tinggi akan terjaga dengan adanya pelatihan SDM tersebut. Serta, munculnya agen yang menyukseskan peran digital di perguruan tinggi. (HLMY/Editor/HKLI)