DIKTI Setujui Pindah Homebase ke FISIP UBB, Prof Bustami Sampai Meneteskan Air Mata
Prof Dr Bustami Rahman saat memberikan kata sambutan pada acara penyambutan dirinya menjadi Guru Besar Sosilogi FISIP UBB, di Kampus UBB, Selasa (25/4/2017).
27 April 2017
BANGKA, BANGKAPOS.COM – Mantan Rektor Universitas Bangka Belitung (UBB) Prof Dr Bustami Rahman resmi menjadi Guru Besar Sosiologi di Program Studi Sosiologi Universitas Bangka Belitung.
Syukuruan kepindahan Prof Bustami resmi menjadi keluarga besar FISIP UBB ini digelar para dosen dan mahasiswa di FISIP UBB, Selasa (25/4/2017). Selain syukuran kepindahan homebase, kemarin itu juga syukuran bertambahnya usia Prof Bustami Rahman.
Seperti yang diketahui, Prof Dr Bustamin Rahman merupakan Guru Besar Sosiologi dari Universitas Jember (UNEJ) yang kemudian diperbantukan untuk menginisasi kelahiran dan mengembangkan universitas negeri pertama yang ada di Bangka Belitung, yakni Universitas Bangka Belitung.
Acara penyambutan ini merupakan kejutan yang diberikan keluarga besar FISIP UBB tanpa sepengetahuan Prof Dr Bustami Rahman. Awalnya Prof Bustami Rahman diundang untuk datang ke kampus FISIP UBB untuk menghadiri rapat, tetapi kemudian setibanya di kampus tersebut Prof Bustami Rahman justru disambut dengan tarian persembahan dari mahasiswa/i FISIP UBB.
Hadir dalam kegiatan penyambutan ini antara lain Dekan FISIP UBB, para Ketua Jurusan dan pejabat struktural di lingkungan FISIP UBB, dosen-dosen dan tenaga pendidik, mahasiswa/i FISIP UBB dan tak ketinggalan istri dari Prof Bustami, yakni Tati Bustami Rahman.
Situasi penyambutan Prof Bustami berjalan khidmat dan mengharukan, terlebih ketika Dekan FISIP UBB Dr Ibrahim memberikan sambutanyang disertai tetesan air mata.
“Prof Dr Bustami Rahman MSc merupakan salah satu perintis yang turut menginisiasi berdirinya Universitas Bangka Belitung. Dalam proses perjalanannya, beliau rela meninggalkan kemapaman yang telah diraihnya sebagai konsultan UNDP dan Guru Besar di Universitas Negeri Jember menjadi orang yang mengabdikan diri untuk daerah ini,” ujar Ibrahim.
Dijelaskan Ibrahim, perjalanan hidup Prof Bustami tidak selalu berjalan mulus, tak jarang juga menerima caci maki dan respon negatif dari senior, rekan, dan bahkan masyarakat sekitar terkait proses pendirian, penegerian hingga pembangunan di Universitas Bangka Belitung. Tanggapan dan respon negatif tersebut disambut Prof Bustami dengan cara melakukan kerja nyata bagi pengembangan kualitas pendidikan dan masyarakat Bangka Belitung. Hingga akhirnya, saat ini masyarakat Bangka Belitung khusunya dan masyarakat Indonesia umumnya dapat menikmati pendidikan di Kampus Universitas Bangka Belitung.
“Penyambutan yang keluarga besar FISIP UBB lakukan ini tidak seberapa bila dibanding dengan pengabdian yang telah Beliau berikan untuk pendidikan di daerah dan bangsa ini,” tukas Ibrahim.
Sontak, situasi yang mengharukan ini menjadikan sebagian tamu undangan yang hadir ikut terharu dan terisak. Bahkan, terlihat juga Prof Bustami turut mengusap air mata dengan sapu tangannya.
“Selama perjalanan hidup saya, ada dua moment penting yang membuat saya menitikkan air mata, yakni ketika Universitas Bangka Belitung dinyatakan menjadi universitas negeri dan pada saat momen penyambutan ini. Saya berterima kasih sebesar-besarnya kepada keluarga besar FISIP UBB atas penyambutan ini dan kepada istri saya yang selalu setia mendampingi saat senang maupun susah,” ujar Prof Bustami.
Penyambutan secara resmi ini ditandai pemotongan tumpeng oleh Prof Dr Bustami Rahman, MSc. Status baru ini mendapat apresiasi dari Ketua Program Studi Sosiologi FISIP UBB, Sujadmi MA.
“Dengan resminya Prof Bustami masuk dalam homebase program studi Sosiologi FISIP UBB ini tentu akan memberikan warna baru bagi Jurusan Sosiologi dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unuversitas Bangka Belitung,” ujarnya. (*/doi)