Menristekdikti Serahkan Sertifikat Dosen Khusus (NIDK)

Selasa, 28 Mar 2017 21:50

PAMER RISET: Dokter Ahmad Suryawan SpA(K) (kanan) Senin (27/3) mempresentasikan hasil risetnya kepada Menristekdikti M. Nasir (tengah). (Ferlynda Putri/Jawa Pos/JawaPos.com)


JawaPos.com – Dukungan untuk civitas academica di Fakultas Kedokteran Unair datang dari berbagai pihak. Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) Senin (27/3) menyerahkan dana riset kepada 25 peneliti. Pada acara yang sama, Menristekdikti Mohamad Nasir memberikan sertifikasi dosen kepada 39 dokter pendidik klinis.

Dana riset yang digelontorkan Pemprov Jatim terbilang tidak sedikit. Setiap peneliti menerima Rp 50 juta. Ke-25 peneliti terdiri atas dokter dan perawat di lingkungan RSUD dr Soetomo. ’’RSUD dr Soetomo merupakan rumah sakit rujukan tersier sekaligus rumah sakit pendidikan,’’ tutur Gubernur Jawa Timur Soekarwo.

Menurut Soekarwo, dana itu bertujuan agar peneliti melakukan riset di bidangnya. Hasil penelitian pun harus dipublikasikan ke jurnal nasional maupun internasional. Dia berharap diberikannya bantuan dana riset tersebut akan membantu pengetahuan di bidang kesehatan. Dalam jangka panjang, mutu layanan makin meningkat.

Dokter Hendrian D. Soebagjo SpM(K) adalah salah seorang dokter yang mendapatkan dana tersebut. Spesialis mata itu menuturkan bahwa dana tersebut bermanfaat meningkatkan mutu pengetahuan di bidangnya. ’’Rencananya untuk penelitian di bidang penyakit mata dengan diagnosis pterygium (tumbuhnya selaput yang menutupi bagian putih mata, Red),’’ paparnya. Dana tersebut, lanjut dia, memacu semangat para peneliti untuk mengembangkan penelitian.

Dalam acara itu, sertifikasi dosen diberikan kepada 39 dokter pendidik klinis. Sejauh ini Unair memiliki 216 dosen khusus dengan ditandai nomor induk dosen khusus (NIDK). Soekarwo memberikan apresiasi. Pemberian sertifikasi tersebut menjadi sinergi antara riset dan pelayanan di bidang medis. ’’Seharusnya memang ada sinergitas antara Kemenristek dan Kemenkes untuk memajukan kesehatan,’’ ungkapnya.

Nasir ikut mengapresiasi kerja sama RSUD dr Soetomo dengan FK Unair. Harapannya, ada inovasi di bidang kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat. ’’Dukungan dari pemerintah provinsi juga luar biasa karena telah memberikan bantuan dana riset Rp 50 juta,’’ tegasnya.

Mengenai sertifikasi dosen khusus, Nasir akan menambah rasio dosen di Indonesia. NIDK diberikan bagi kalangan profesional yang mengajar di kampus. Sesuai dengan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 2 Tahun 2016, dosen NIDK memperoleh pengakuan yang sama dengan dosen pemilik nomor induk dosen nasional (NIDN).

Sementara itu, dr April Poerwanto Basuki SpAn KIC, salah seorang penerima sertifikasi dokter pendidik klinis, menyatakan bahwa sertifikasi tersebut merupakan syarat untuk naik jenjang yang lebih tinggi. Dia mencontohkan, dokter pendidik klinis jenjang lektor membutuhkan sertifikasi untuk naik pangkat menjadi lektor kepala. ’’Unair merupakan universitas terbanyak yang mendapatkan sertifikasi,’’ terang spesialis anestesi tersebut. (lyn/dwi/c14/nda/sep/JPG)

Baca juga :