Select Page

Kemenristekdikti: Smartphone 4G Lokal DARI dan UNTUK Rakyat Indonesia

Kemenristekdikti: Smartphone 4G Lokal DARI dan UNTUK Rakyat Indonesia


Smartphone Rakyat Indonesia

13 JAN 2017

CIKARANG – Siapa yang tidak kenal dengan teknologi ponsel pintar alias smartphone? Hampir setiap orang menggunakan teknologi tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Kini, masyarakat Indonesia boleh berbangga hati. Kerjasama antara akademisi, industri, pelaku pasar dan pemerintah dalam menegakkan kedaulatan digital bangsa mulai membuahkan hasil.

Para peneliti Indonesia telah mampu menciptakan smartphone yang sebentar lagi akan diproduksi perdana secara massal. Produk ini dikembangkan oleh Institut Teknologi Bandung (ITB). Melalui skema pendanaan inovasi perguruan tinggi di industri, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) pada tahun 2016 memberikan pendanaan kepada Institut Teknologi Bandung untuk mengembangkan dan menghilirisasikan produk smartphone 4G.

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir, mengatakan riset-riset yang dihasilkan anak bangsa jangan sampai hanya berhenti di perspustakaan, tetapi harus dikomersialisasikan sehingga manfaatnya dapat dirasakan masyarakat.

“Saya merasa bangga betul. Semoga produk ini bisa mengambil pasar, network harus kita bangun. Mudah-mudahan produk ini bisa kompetitif, punya nilai tambah, dan menjadi kebanggaan, ” ujarnya saat kunjungan kerja ke PT. VS Technology Indonesia, Rabu, 11 Januari 2017.

Menristekdikti menyebutkan angka pengguna smartphone di Indonesia kini mencapai sekitar 25% dari total penduduk atau sekitar 65 juta orang. Sehingga Ia menilai jumlah tersebut merupakan market potensial dari produk ini.

Ponsel pintar yang telah mendapatkan sertifikasi TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) sebesar 20,2% pada akhir 2016 ini nantinya akan diadopsi dan dilanjutkan produksi massalnya oleh Koperasi Digital Indonesia Mandiri (KDIM/Digital Coop) dengan bekerjasama antara ITB, PT. Jalawave Integra, PT. VS Technology Indonesia, dan PT TSM.

“Korporasi lain bisa melakukan investasi tapi tidak memiliki hak suara. Jadi benar-benar berbasis kerakyatan dimana anggotanya adalah WNI. Hanya dengan menabung di koperasi para anggota akan mendapatkan ponsel pintar buatan anak bangsa. Dan setiap dua tahun sekali ponsel tersebut akan diganti dengan tipe terbaru,” jelas Ketua Umum KDIM, Henry Kasyfi. Pihaknya menegaskan business model tersebut diharapkan menjadi model nasional yang dapat menegakkan teknologi digital yang mandiri.

Pemerintah telah menetapkan bahwa seluruh vendor smartphone 4G LTE harus memenuhi kewajiban 30% TKDN mulai 1 Januari 2017 sebagai syarat berjualan di Indonesia. Kebijakan tersebut harus dapat mendorong tumbuh dan berkembangnya industri smartphone di Indonesia khususnya terkait dengan pengembangan hardware dan software. Melalui design center yang dikembangkan di ITB, diharapkan banyak industri smartphone yang saat ini kegiatan R&D nya ada diluar negeri, dapat dipindahkan ke dalam negeri, terutama untuk dapat memenuhi kewajiban 30% TKDN tersebut.

Kemenristekdikti akan terus mendukung riset dan pengembangan smartphone serta pembangunan Design Center di ITB atau diperguruan tinggi atau lembaga litbang lainnya untuk meningkatkan TKDN. (APS)

Sumber : http://www.dikti.go.id/smartphone-rakyat-indonesia/

BACA JUGA :

Ini Smartphone 4G “Gratis” Karya Anak Bangsa

Fatimah Kartini Bohang – Kompas Tekno

Jumat, 13 Januari 2017 | 20:15 WIB

KOMPAS.com – Pemerintah mengambil langkah lebih jauh untuk mewujudkan kedaulatan digital, khususnya di industri smartphone. Awal pekan ini, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) mengumumkan smartphone 4G lokal dari dan untuk rakyat Indonesia.

Hal tersebut merupakan buah kerja sama antara akademisi, industri, pelaku pasar, dan pemerintah. Dalam hal ini, Kemenristekdikti memberi pendanaan kepada tim peneliti Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk mewujudkan smartphone 4G bernama “Digicoop”.

Menurut Menristek, Muhammad Nasir, riset-riset yang dihasilkan anak bangsa jangan sampai berhenti di perpustakaan. Pemerintah harus mendukung hingga tahap komersil sehingga manfaatnya dirasakan masyarakat luas.

“Saya merasa bangga betul. Semoga produk ini bisa mengambil pasar, network harus kita bangun. Mudah-mudahan produk ini bisa kompetitif, punya nilai tambah, dan menjadi kebanggaan,” kata dia saat berkunjung ke VS Technology Indonesia, yakni manufaktur untuk smartphone 4G lokal hasil pengembangan ITB.

Baca: Begini Skema TKDN Ponsel 4G yang Baru

Gratis dan diganti dua tahun sekali asalkan jadi anggota Digicoop

Nama smartphone “Digicoop” sendiri diambil karena ponsel itu diperuntukan bagi anggota Koperasi Digital Indonesia Mandiri (KDIM alias Digital Coop). Koperasi tersebut bertujuan menegakkan kedaulatan digital bangsa.

Anggota Digicoop yang telah membayar iuran wajib untuk satu tahun akan memperoleh smartphone sebagai tanda keanggotaan. Semakin sering smartphone digunakan, anggota akan memperoleh poin semakin besar.

Poin yang dikumpulkan bisa ditukar dengan keuntungan lain sebagai anggota koperasi. Misalnya untuk membeli jasa dari pihak ketiga yang menjadi mitra koperasi, seperti pulsa, voucher belanja online, dan lainnya.

Menurut Ketua Umum Digicoop, Henry Kasyfi, untuk sementara pihaknya belum berencana mengomersilkan smartphone “Digicoop” untuk masyarakat umum.

“Konsepnya adalah dengan menambung, bisa pakai smartphone baru terus,” kata dia pada KompasTekno, Jumat (13/1/2017).

Baca: Kalau TKDN 4G Cuma Hardware, Indonesia Cuma Jadi Buruh

Ya, dengan menabung lewat Digicoop, anggota akan mendapatkan smartphone buatan anak bangsa yang diganti dengan tipe baru tiap dua tahun sekali. Jika Anda berminat menjadi anggota, bisa mendaftar di situs ini.

About The Author

Leave a reply