H-Index

Menurut  SJR Scimagor

The h index expresses the journal’s number of articles (h) that have received at least h citations. It quantifies both journal scientific productivity and scientific impact and it is also applicable to scientists, countries, etc.

Menurut  Wikipedia

The definition of the h- index is that a scholar with an index of h has published h papers each of which has been cited in other papers at least h times. Seorang ilmuwan memiliki indeks h jika dari publikasi karya ilmiah sebanyak h, sekurang-kurangnya telah menerima h sitasi.atau sudah dikutip minimal h kali oleh karya orang lain, h-index bernilai 7 artinya terdapat 7 artikel yang dikutip oleh minimalnya 7 artikel lain.

h-index dikenalkan oleh seorang fisikawan dari University of California, San Diego yang bernama Jorge Eduardo Hirsch pada tahun 2005. Maka dari itu index ini dikenal dengan Hirsch index atau Hirsch number.

H-Index Scopus

Melalui Panduan Pengusulan Hibah Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat terbitan Maret 2015, Simlitabmas telah menetapkan bagi peneliti yang mempunyai h-index Scopus 2 atau lebih  dapat mengajukan 4 proposal penelitian, 2 sebagai ketua dan 2 sebagai anggota.

Adapun Cara Mencari H-index di Scopus :

1. Masuk ke http://www.scopus.com/search/form/authorFreeLookup.url

2. Akan muncul icon Search for Author dengan tampilan seperti di bawah ini:

Screenshot_39

3. Masukkan nama belakang dan nama depan ke Author last name (misalnya Sutikno), da Author first name (misalnya Tole) dan klik search

4. Akan tampil Nama Pak Tole, klik di nama beliau akan nampak beliau memiliki 52 paper dan mempunyai H-index Scopus 7, 185 total citations by 151 documents.

5. Dicoba misalnya Pak Joko Purbopuspito hasilnya 6 Paper dengan h-index 3, Pak Urip Santoso  14 paper dengan h-index 6 dsb.

5. Tak semua ilmuwan publikasinya memiliki H-index Scopus, penyebabnya antara lain bisa jadi artikel orang lain yg mencitasi paper kita publikasi di jurnal yang tidak terindex di SCOPUS